Mohon tunggu...
Granito Ibrahim
Granito Ibrahim Mohon Tunggu... Desainer Grafis -

Fotografer jalanan dan penulis fiksi yang moody.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Suara di Keheningan dan Jodohku

27 April 2016   10:01 Diperbarui: 27 April 2016   22:56 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bagaimana kabarmu? Masih ingat aku kan?”

Harusnya aku membuka percakapan dengan kata-kata semacam itu, dan ia akan menjawab,

“Sudah lama sekali kita tak bersua. Masih sendiri?”

“Aku juga menantikanmu, tetapi kau tanpa kabar.”

“Hari ini lebih cerah daripada pertemuan pertama kita.”

Jawaban yang sudah kubayangkan sejak mengitari Kota Tua, Jakarta. Kakiku tetap melangkah di antara lalu-lalang orang-orang. Sebagian dari mereka berpasangan, bergandengan tangan, sebagian lain memotret dirinya sendiri dengan latar bangunan zaman kolonial.

Aku berhenti di depan kafe yang sepi tanpa pengunjung. Papan namanya juga telah terkelupas cat dan warnanya. Ada lembar-lembar seng mengelilingnya seperti hendak direnovasi, atau dirobohkan, diganti resto baru atau juga justru dibangun kembali menjadi lebih kekinian. Aku tak tahu persis.

Beberapa lama aku memandangi kafe itu, hingga seorang gadis lewat, mengenakan baju terusan kembang-kembang, senada dengan tas yang ia bawa. Kemudian kacamata hitamnya ia tautkan di atas kepalanya sambil memandangku dengan seksama, lalu tersenyum. Senyuman yang begitu aku kenal.

“Aku pikir kau tidak pernah kembali lagi.”

Harusnya ia mengatakan demikian.

Suara di keheningan kerap membisikkan kata-kata itu meski si gadis berlalu, kemudian menghilang dari pandangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun