Mohon tunggu...
Grandys SofiaNita
Grandys SofiaNita Mohon Tunggu... Penulis - Travel Food Blogger

Blogger suka jalan icip makanan dan juga dandan. Menghabiskan waktu luang dengan membaca buku dan menonton film yang dengan senang hati ia tuliskan di blog pribadinya di www.grandysofia.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Jangan Tanyakan "Belum" di Momen Lebaran Bersama Keluarga

29 April 2022   23:59 Diperbarui: 30 April 2022   00:05 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Assalamualaikum, lebaran tinggal menghitunga hari lagi ya teman-teman. Dan sepertinya tahun lebaran ini menjadi tahun yang cukup membuat aku harus siapkan mental dari jauh-jauh hari. Bahkan dari awal tahun, kayak udah prepare hal-hal yang barangkali akan dipertanyakan saat nanti berkumpul bersama keluarga di hari lebaran nanti.

Jujur saja, yang menjadi pikiran terbesar dan cukup menguras banyak rasa, jiwa dan raga adalah soal pertanyaan,

"kenapa belum???"

Ya, pertanyaan kenapa belum ini sangat luas sekali untuk semua orang yang tentunya punya kondisi kenapa belum. Aku percaya karena tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Ada saja celah untuk membuat orang lain menjadi sangat ingin tau atau sangat kepo. Dan yang menjadi top of mind aku tahun ini adalah "kenapa belum hamil, ndys?"

Masya Allah, banget pertanyaan kenapa belum hamil ini membuat aku banyak sekali introspeksi dengan keadaan aku pribadi. Aku sudah tidak mau lagi berkutat atau menyalahkan aku pribadi atau bahkan lebih tepatnya menyalahkan qodarullah Allah. Justru aku semakin berusaha mendekat kepada Allah, agar Allah melihat betapa aku sudah sangat menginginkan buah hati yang hadir di rahimku.

Kondisi aku yang belum hamil ini sungguh menjadi sangat sensitif ketika orang lain mempertanyakan kenapa masih belum juga. Aku sampai kehabisa kata-kata mau menjawab apa. Kan ngga mungkin aku akan menjelaskan diagnosa kesehatan aku dalam perihal kehamilan ini. Atau menjelaskan program apa saja dan ikhtiar apa saja yang sudah kami lakukan, dan ngga berharap juga orang-orang yang sering tanya "kapan belum hamil" itu mengerti. 

Hanya saja, besar sekali harapanku agar orang-orang ini memiliki rasa empati dan lebih bersikap dewasa. Tak jarang yang bertanya seperti ini justru orang-orang dewasa bukan? Seperti pakde, bude, tante, om dan keponakan yang mungkin usianya sudah menginjak kepala 4 alias 40 tahun. Ngga pernah sih, mendengar anak-anak usia 18-20 tahun yang melontarkan pertanyaan kenapa belum, dan justru orang dewasa ini yang seperti tidak bisa dewasa. Mempertanyakan kondisi yang sulit juga untuk dijawab. Semisal, usaha dan ikhtiar secara pol-polan sudah dilakukan, namun qodar Allah sudah ada jalannya dan belum, ya kita sebagai manusia hanya bisa bersikap menerima dengan ikhlas. Menerima dengan kelapangan hati luar biasa, karena aku sangat yakin bahwa kondisi aku ini akan berbuah pada suatu kebaikan yang aku dan suami akan mensyukuri suatu hari nanti.

Kapan belum ini juga berlaku untuk segala kondisi, misal, kenapa belum lulus, kenapa belum kerja, kenapa belum nikah, kenapa belum punya rumah, kenapa belum....ada yang bisa nambahin kah?

Semoga di lebaran tahun ini kita bisa sama-sama mengontrol obrolan antar sesama keluarga. Niatnya menjalin silahturahmi karena sudah lama tidak bersua. Tapi yang ada, malah membuat perseorangan menjadi sangat stress dan berujung malas untuk bertemu karena yang ditanyakan adalah hal-hal yang kita semua sulit untuk menjawab.

Semua sudah ada waktunya, toh misal kalau sudah ada waktunya, apakah orang-orang yang bertanya tadi mau ngapain sih? Paling polnya paling akan mengucapkan selamat, memberikan ucapan suka cita atau memberikan kado. Tapi apakah mereka akan bertanggung jawab dengan qodar kedepannya, melanjutkan step misal menjadi seorang istri, menjadi orang pekerja dengan level jabatan tinggi. Semua sudah Allah siapkan tepat pada waktunya. Aku percaya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun