Dengan menggunakan trigonometri, yang melibatkan teori Pythagoras, astronom ini dapat menghitung jarak ke bulan berdasarkan perbedaan sudut pengamatan dan jarak antara dua posisi pengamatan.
3. Teknik dan Konstruksi
Dalam teknik dan konstruksi, teori Pythagoras banyak digunakan dalam mengukur jarak, menghitung kemiringan, dan menentukan sudut. Alat ukur seperti mistar atau pemutar sudut berdasarkan prinsip teori Pythagoras untuk memberikan hasil yang akurat.
Contoh Prakteknya seorang insinyur ingin menentukan ketinggian suatu menara yang tidak dapat diakses langsung.
Dengan menggunakan teori Pythagoras, insinyur tersebut dapat mengukur jarak horizontal dari menara ke titik di tanah yang dapat diakses dan mengukur sudut dari garis pandang ke puncak menara.Â
Dengan informasi ini, dia dapat menghitung ketinggian menara dengan menggunakan teori trigonometri yang berbasis pada teorema Pythagoras.
4. Elektronika
Dalam elektronika, teori Pythagoras digunakan dalam menghitung besarnya tegangan dan arus dalam rangkaian elektronik. Terutama pada rangkaian yang melibatkan resistor, kapasitor, dan induktor yang membentuk segitiga siku-siku.
Contoh prakteknya, misalkan kamu merancang sebuah rangkaian elektronik sederhana yang terdiri dari resistor dan kapasitor. Kamu ingin menghitung tegangan total pada rangkaian tersebut.Â
Dengan menggunakan hukum dasar elektronika yang melibatkan hukum Ohm dan teori Pythagoras, Anda dapat menghitung tegangan total yang dihasilkan oleh kombinasi resistor dan kapasitor.
5. Musik
Dalam musik, teori Pythagoras berperan penting dalam memahami dan menghasilkan interval-interval musik yang harmonis. Teori Pythagoras telah memberikan dasar matematis untuk hubungan frekuensi antara nada-nada dalam skala musik.
Dalam sistem musik Barat, teori Pythagoras digunakan dalam menghasilkan interval-interval seperti oktaf, kuart, kuint, dan lain-lain. Mari kita lihat beberapa contoh aplikasi teori Pythagoras dalam musik beserta penjelasan prakteknya: