Terdapat banyak aktivitas sehari-hari yang kita gunakan menggunakan energi listrik. Terlebih, di zaman modern yang seperti saat ini, listrik seperti sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan manusia.Â
Tanpa adanya listrik, maka kita akan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Pemanfaatan listrik dalam kehidupan kita juga sangat luas, mulai dari bidang industri, transportasi, penerangan, hingga berbagai sumber energi alat elektronik seperti TV, kulkas, dan sebagainya.Â
Fungsi energi listrik memang sangatlah beragam, seperti energi listrik berubah menjadi energi panas pada pemakaian setrika yang berguna untuk kita menggosok pakaian.Â
Atau bisa juga energi listrik yang berubah menjadi energi gerak (mekanik) pada pemakaian kipas angin.
Listrik bisa dihasilkan dengan memanfaatkan sumber energi yang tersedia di alam, seperti aliran air sungai (PLTA), panas bumi (PLTU), aliran angin (PLTA), dan sebagainya.
Untuk bisa kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, maka listrik perlu melalui beberapa rangkaian proses transmisi sampai bisa didistribusikan.Â
Sistem transmisi listrik adalah proses penghangatan tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik ke gardu listrik utama.
Di Indonesia sendiri, proses transmisi dan distribusi energi listrik tersebut adalah tanggung jawab dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), sehingga bisa dimanfaatkan untuk bisa menjalankan kegiatan sehari-hari.Â
Untuk bisa mendapatkan listrik, maka masyarakat perlu membayar biaya listrik perbulan.
Lalu, bagaimana proses transmisi dan juga distribusi listrik sampai bisa ke rumah kita? Berikut penjelasannya.
Proses Transmisi dan Distribusi Energi Listrik Sampai Ke Rumah
Proses transmisi listrik bisa sampai didistribusikan membutuhkan urutan yang cukup panjang. Mulai dari prosesnya yang terjadi di bagian pembangkit tenaga listrik sampai kepada proses di gardu distribusi.
1. Tahap 1 di pembangkit listrik
Proses perubahan energi bisa menjadi sebuah energi listrik terjadi di pusat pembangkit listrik. Turbin dan juga generator adalah komponen utama dalam beberapa jenis pembangkit listrik.
Nah, salah satu contohnya adalah di LPTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Energi kinetic yang dihasilkan oleh aliran air diubah menjadi suatu energi listrik oleh generator.
2. Tahap 2 di transformator penaik tegangan
Setelah energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkit, maka energi listrik kemudian dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan sampai 500 kV.
Hal ini diperlukan supaya arus listrik yang mengalir di saluran tidak terlalu tinggi. Dengan begitu, perpindahan arus listrik berlangsung dengan efektif dan juga efisien.
3. Tahap 3 di gardu listrik
Setelah tegangannya dinaikkan, hal selanjutnya adalah energi listrik disalurkan ke berbagai tempat menggunakan sebuah sistem transmisi yang dinamakan dengan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Nah, melalui SUTET ini, energi listrik kemudia dialirkan ke gardu induknya. Di sinilah tegangan listrik diturunkan menjadi tegangan menengah, yaitu 20 kV oleh transformator penurun tegangan.
4. Tahap 4 di gardu distribusi
Energi listrik disalurkan ke gardu-gardu distribusi. Energi listrik kemudian diturunkan lagi tegangannya sampai menjadi tegangan rendah 220 Volt.Â
Tegangan listrik yang besar itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan di rumah. setelah itu, energi listrik dialirkan kerumah-rumah serta industry melalui sebuah jaringan distribusi.
Nah, setelah melalui berbagai rangkaian tahapan yang ada di atas, maka akhirnya energi listrik bisa sampai ke rumah kita dan bisa kita manfaatkan untuk kehidupan kita sehari-hari.Â
Misalnya, untuk kita mendinginkan lemari es, menonton televisi, penerangan ruangan, mencuci pakaian, menyetrika, dan lain sebagainya.
Perjalanan energi listrik dari pembangkit sampai bisa ke rumah kamu cukup panjang, bukan? Itulah mengapa energi listrik perlu untuk kita gunakan dengan bijak dan juga hemat.
Untuk saat ini listrik sudah sangat mudah untuk kita jangkau, energi tersebut perlu untuk kita gunakan dengan bijak dan juga hemat demi menjaga bumi kita dari dampak negatif yang bisa terjadi karena pemakaian listrik yang secara berlebihan. Misalnya saja terjadinya pemanasan global.
Gimana, kamu sekarang sudah paham kan gimana caranya energi listrik bisa sampai ke rumah kamu dan kamu bisa menggunakan berbagai alat yang membutuhkan tenaga listrik.
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H