"Beliau meletakkan pinggulnya ke tanah, yaitu membebankan pada pinggul kirinya, dan menjulurkan setengah telapak kaki kirinya dari bawah betis yang kanan sekedarnya." (HR Abu Dawud)
"Nabi SAW membentangkan hasta tangan kanannya di atas paha yang kanan dan tidak memalingkan (menjauhkan) darinya, sehingga batas sikunya berada di pangkal paha. Lalu beliau menggenggam dua jarinya, yaitu jari kelingking dan jari manisnya serta melingkarkan jari tengah dan jempolnya seraya berdoa." (HR Ahmad dan Ahlu Sunan)
"Adapun tangan yang kiri, jari jemarinya terbuka di atas paha kiri. Beliau menghadapkan jari-jarinya ke kiblat dalam tasyahud, mengangkat tangan, rukuk serta sujud. Juga di dalam sujudnya, beliau menghadapkan jari-jari kakinya ke kiblat." (HR Muslim).
Bacaan Tahiyat Akhir
Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah, assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh, assalaamu 'alainaa wa 'ala 'ibaadillahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan rasuulullah.
Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, dan kebaikan, untuk Allah. Keselamatan atasmu wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya. Keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah." (HR Muslim, dari Abdullah bin Abbas)
Lanjut shalawat Ibrahimiyah:
Allahumma shalli 'ala muhammad wa 'ala aali muhammad, kamaa shalaita 'ala ibraahim wa 'ala aali ibraahim, innaka hamiidun majiid. Allahumma baarik 'ala muhammad wa 'ala aali muhammad, kamaa baarakta 'ala ibraahim wa 'ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau melimpahkan shalawat atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim.
Sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia. Ya Allah, berkahilah atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkahi atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim, sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia." (HR Bukhari & Muslim, dari Ka'ab bin Ujrah)
Nah, itulah penjelasan tentang posisi duduk tahiyat akhir yang baik dan benar, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Penulis: Nurul Ismi Humairoh