Suku Jawa dapat dikatakan sebagai suku yang paling besar yang ada di Indonesia.Â
Selan jumlah penduduknya yang terbilang lumayan besar, suku Jawa juga memiliki banyak sekali adat istiadat serta kebudayaan yang terkenal.
Salah satu kebudayaan Jawa yang bisa dibilang masih sangat melekat dengan suku Jawa adalah keberadaan dari neptu Jawa dan Weton Jawa.
Weton Jawa mempunyai peranan yang penting dalam suatu aspek kehidupan masyarakat suku Jawa.
Pada weton Jawa sering dikaitkan dengan neptu. Meski begitu, masih banyak juga orang yang tidak mengerti tentang neptu dan weton Jawa.
Dalam budaya Jawa, weton Jawa tidak hanya diartikan sebagai hari kelahiran saja, tetapi juga terdapat rumus perhitungan tertentu yang biasanya digunakan sebagai ramalan.Â
Selain itu weton Jawa juga dipercayai mempunyai fungsi khusus di dalamnya
Penasaran apa saja fungsi dari Weton Jawa? Nah, kamu bisa mengetahui fungsi dari weton Jawa melalui artikel ini. yuk simak sampai habis, ya!
Fungsi Weton Jawa
1. Menentukan hari pernikahan
Pada zaman dulu, saat akan ada pasangan yang berasal dari suku Jawa yang akan menikah, maka terlebih dahulu mereka menentukan tanggal baik untuk keperluan acara pernikahan mereka.Â
Jadi, acara pernikahan tersebut tidak dapat dilakukan secara sembarangan.
Terdapat perhitungan khusus yang biasanya menggunakan weton Jawa dari masing-masing calon pengantin.Â
Biasanya, proses perhitungan weton Jawa khusus untuk acara pernikahan dilakukan oleh sesepuh atau orang yang lebih memahami ilmu perhitungan tentang weton Jawa.
Selain hari dan tanggal, ada juga jam untuk proses akad pernikahan yang bisa menggunakan suatu perhitungan khusus.
Lalu, kita bisa melihat bahwa keberadaan dari weton Jawa bagi masyarakat Jawa sangatlah penting.
2. Membantu menentukan hari puasa weton
Orang Jawa mempunyai kepercayaan, bahwa saat ada weton yang diulang, maka akan menjadi lebih baik kalau pihak yang bersangkutan melaksanakan puasa.Â
Puasa weton ini dilakukan setiap hari kelahiran dari orang yang bersangkutan.
Itu artinya, puasa tersebut mereka lakukan secara berulang setiap lima minggu sekali.Â
Tata cara yang digunakan untuk menjalankan puasa weton sebetulnya sama saja dengan puasa dalam ajaran agama Islam.
Akan tetapi, puasa weton ini hanya dilakukan saat weton kelahiran dari orang tersebut saja.
3. Bisa menentukan Nasib seseorang
Konon, orang Jawa mempunyai kepercayaan kalau weton Jawa dapat memberikan dampak pada nasib yang dimiliki oleh seseorang.Â
Maka dari itu, terdapat beberapa pantangan yang bisa diterapkan.
Misalnya saja, kalau seseorang ingin mempunyai weton minggu kliwon, maka mereka tidak boleh melakukan pernikahan dengan orang yang mempunyai weton senin kliwon.
Hal tersebut dikarenakan pada saat perhitungan nashi dilakukan, maka jumlah weton dari kedua pihak yang bersangkutan nantinya bisa memberikan suatu kecelakaan dalam pernikahan yang akan mereka laksanakan.
Selain itu, Weton Jawa juga dipercaya bisa memberikan rezeki yang berlimpah kepada pemiliknya selama hidupnya.
4. Menentukan hari penting seseorang
Selain tiga hal yang telah dijelaskan di atas, weton Jawa juga memiliki hubungan dengan hari penting untuk seseorang. Lalu, hari ini juga memiliki perhitungannya sendiri yang berkaitan dengan aspek weton Jawa.
Misalnya saja, ada hari pembangunan rumah, hari pindahan rumah, atau biasa yang dikenal dengan sebutan slup-slupan pada masyarakat Jawa. Bahkan, ada hari keluar dari rumah sakit yang juga didasarkan pada weton Jawa.
5. Mengetahui perilaku serta watak seseorang
Dalam kebudayaan Jawa, weton Jawa juga sering dipercaya sebagai salah satu cara untuk bisa mengetahui tentang karakter atau watak yang dimiliki oleh seseorang.
Hal ini bisa dilakukan oleh seseorang yang mempelajari tentang kalender tradisional atau kalender tradisional jawa secara mendalam.
Nah, itulah beberapa fungsi dari weton Jawa. Walaupun semuanya adalah berdasarkan pada kepercayaan para leluhur atau kepercayaan kuno, tetapi keberadaan dari Weton Jawa ini memang menjadi hal yang sangat penting bagi tradisi suku Jawa.
Bahkan, sampai saat ini pun semua hal yang berkaitan dengan weton masih tetap terjaga dengan sangat baik, sampai diturunkan dari generasi ke generasi.
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H