Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kenali 5 Sifat Clingy Anak-Anak dan Cara Menanggapinya dengan Tepat

26 Juni 2023   08:35 Diperbarui: 26 Juni 2023   08:44 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sifat manja anak-anak tentu wajar, namun jadi bermasalah jika anak-anak menjadi clingy dengan sifat manja yang terlalu berlebihan. Sederhananya, sifat anak-anak yang clingy artinya terlalu cengeng. 

Apakah buah hatimu mulai menunjukan perilaku yang clingy ini? Yuk, kenali bagaimana ciri-ciri dan cara menghadapinya dengan tepat:  

Sifat Clingy Anak-anak

Sifat clingy atau cengeng pada anak-anak adalah kecenderungan mereka untuk terlalu melekat atau bergantung pada orang tua atau orang dewasa lainnya. 

Anak-anak yang clingy biasanya merasa cemas atau takut ketika dipisahkan dari orang yang mereka anggap sebagai pengaman dan sumber keamanan. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sifat clingy pada anak-anak:

1. Tahap Perkembangan

Anak-anak pada tahap perkembangan tertentu, terutama pada usia balita atau awal sekolah, seringkali mengalami kecemasan terhadap pemisahan dari orang tua. 

Mereka masih membutuhkan perlindungan dan perhatian ekstra karena sedang belajar dan beradaptasi dengan dunia di sekitar mereka.

2. Pengalaman Sebelumnya

Jika anak pernah mengalami pengalaman trauma atau pemisahan yang menyakitkan, seperti kehilangan orang yang dicintai atau perpisahan yang sulit, hal itu dapat meningkatkan rasa cemas dan clingy pada mereka.

3. Pola Asuh

Pola asuh yang sangat protektif atau overprotective dapat memperkuat perilaku clingy pada anak-anak. 

Ketika anak-anak diberikan perhatian yang berlebihan dan dipenuhi setiap keinginan mereka, mereka mungkin menjadi lebih tergantung pada orang dewasa.

4. Lingkungan Sosial

Anak-anak yang kurang berinteraksi dengan teman sebaya atau tidak terbiasa dengan lingkungan yang baru cenderung lebih clingy. Mereka mungkin merasa tidak nyaman dan cemas dalam situasi sosial yang baru.

5. Ketidakpastian atau Perubahan

Peristiwa atau perubahan yang signifikan dalam kehidupan anak, seperti pindah rumah, pergantian sekolah, atau kelahiran adik.

Ini dapat meningkatkan rasa cemas dan clingy pada mereka. Mereka mungkin mencari stabilitas dan keamanan tambahan dari orang tua mereka.

Ciri-Ciri Anak Clingy

Nah, berdasarkan faktor di atas, kamu bisa mengenali ciri-ciri anak yang clingy seperti berikut ini: 

1. Ketidaknyamanan saat Berpisah

Anak-anak yang clingy cenderung merasa tidak nyaman ketika harus berpisah dengan orang dewasa yang mereka anggap sebagai figur keamanan dan perhatian utama. 

Mereka mungkin menangis atau merengek saat orang tua pergi atau berusaha terus-menerus berada di dekat mereka.

2. Permintaan Konstan Perhatian

Anak-anak yang clingy seringkali membutuhkan perhatian yang terus-menerus dari orang dewasa. Mereka mungkin sering meminta untuk dipeluk, digendong, atau bermain bersama secara terus-menerus.

3. Rasa Takut Kehilangan

Anak-anak clingy cenderung memiliki rasa takut yang tinggi akan kehilangan orang yang mereka sayangi. Mereka mungkin selalu ingin berada dekat dengan orang dewasa tersebut agar merasa aman.

4. Sulit Menjalin Hubungan dengan Orang Lain

Anak-anak yang clingy kadang-kadang mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya atau orang lain di luar lingkungan keluarga mereka. Mereka mungkin enggan menjauh dari orang dewasa yang mereka anggap sebagai tempat perlindungan.

5. Kecemasan yang Berlebihan

Anak-anak clingy seringkali cemas dan khawatir terhadap keadaan atau peristiwa yang mungkin terjadi. Mereka mungkin merasa tidak nyaman jika orang dewasa yang mereka anggap penting tidak berada di dekat mereka.

Penting untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada anak-anak clingy, namun juga penting untuk membantu mereka membangun rasa percaya diri dan kemandirian yang sehat. 

Bila sifat clingy anak-anak terus berlanjut atau mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan atau psikolog anak untuk mendapatkan nasihat lebih lanjut.

Cara Menanggapi Sifat Clingy Anak-anak

Untuk mengatasi sifat clingy pada anak-anak, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memberikan perhatian, dukungan, dan pengertian yang tepat. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:

1. Memberikan Kepastian

Ciptakan rutinitas yang konsisten dan jelas untuk anak. Hal ini membantu mereka merasa lebih aman dan memiliki pemahaman tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

2. Dorong Kemandirian

Berikan kesempatan kepada anak untuk mandiri dalam tugas-tugas sehari-hari yang sesuai dengan usia mereka. Ini membantu mereka membangun kepercayaan diri dan mengurangi ketergantungan pada orang dewasa.

3. Posisi Transisi yang Lebih Mudah

Ketika memulai kegiatan baru atau meninggalkan anak di tempat penitipan anak, berikan waktu peralihan yang lancar. Beri tahu mereka tentang apa yang akan terjadi dan jangan pergi secara tiba-tiba.

4. Tunjukkan Dukungan Emosional

Jadilah hadir secara emosional dan berikan dukungan yang stabil bagi anak. Dengarkan kekhawatiran mereka dengan penuh perhatian dan berikan rasa aman.

Nah, itulah penjelasan tentang sifat clingy anak-anak yang perlu orang tua ketahui. Tindakan menghadapi sifat clingy anak-anak yang tepat ini juga dapat membuatnya tumbuh dengan kepribadian yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun