Peristiwa atau perubahan yang signifikan dalam kehidupan anak, seperti pindah rumah, pergantian sekolah, atau kelahiran adik.
Ini dapat meningkatkan rasa cemas dan clingy pada mereka. Mereka mungkin mencari stabilitas dan keamanan tambahan dari orang tua mereka.
Ciri-Ciri Anak Clingy
Nah, berdasarkan faktor di atas, kamu bisa mengenali ciri-ciri anak yang clingy seperti berikut ini:Â
1. Ketidaknyamanan saat Berpisah
Anak-anak yang clingy cenderung merasa tidak nyaman ketika harus berpisah dengan orang dewasa yang mereka anggap sebagai figur keamanan dan perhatian utama.Â
Mereka mungkin menangis atau merengek saat orang tua pergi atau berusaha terus-menerus berada di dekat mereka.
2. Permintaan Konstan Perhatian
Anak-anak yang clingy seringkali membutuhkan perhatian yang terus-menerus dari orang dewasa. Mereka mungkin sering meminta untuk dipeluk, digendong, atau bermain bersama secara terus-menerus.
3. Rasa Takut Kehilangan
Anak-anak clingy cenderung memiliki rasa takut yang tinggi akan kehilangan orang yang mereka sayangi. Mereka mungkin selalu ingin berada dekat dengan orang dewasa tersebut agar merasa aman.
4. Sulit Menjalin Hubungan dengan Orang Lain
Anak-anak yang clingy kadang-kadang mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya atau orang lain di luar lingkungan keluarga mereka. Mereka mungkin enggan menjauh dari orang dewasa yang mereka anggap sebagai tempat perlindungan.
5. Kecemasan yang Berlebihan
Anak-anak clingy seringkali cemas dan khawatir terhadap keadaan atau peristiwa yang mungkin terjadi. Mereka mungkin merasa tidak nyaman jika orang dewasa yang mereka anggap penting tidak berada di dekat mereka.
Penting untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada anak-anak clingy, namun juga penting untuk membantu mereka membangun rasa percaya diri dan kemandirian yang sehat.Â
Bila sifat clingy anak-anak terus berlanjut atau mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan atau psikolog anak untuk mendapatkan nasihat lebih lanjut.