Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

5 Dampak Sifat Clingy dalam Relationship yang Perlu Kamu Sadari

26 Juni 2023   07:30 Diperbarui: 26 Juni 2023   07:34 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by RDNE Stock Project on Pexels

Sifat clingy dalam hubungan merujuk pada perilaku individu yang secara berlebihan membutuhkan perhatian, waktu, dan konfirmasi dari pasangan mereka. 

Orang yang memiliki sifat clingy artinya cenderung merasa tidak aman atau takut kehilangan pasangan mereka, sehingga mereka terus-menerus mencari konfirmasi dan afeksi untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka.

Sifat clingy dalam hubungan bisa menjadi masalah jika tidak seimbang dan mengganggu keseimbangan antara kebutuhan individu dan kebutuhan pasangan. Pasangan mungkin merasa terkekang, tertekan, atau merasa tidak memiliki ruang pribadi. 

Untuk menjaga hubungan yang sehat, penting bagi individu yang clingy untuk mengembangkan kepercayaan diri, membangun hubungan sosial yang sehat di luar pasangan.

Selain itu dalam relationship juga perlu belajar mengendalikan kecemasan dan ketakutan yang mendasari perilaku clingy itu bisa muncul. Dalam praktiknya, sikap clingy memang sangat berpengaruh dalam sebuah hubungan. 

Ada beberapa dampak sifat clingy dalam relationship yang perlu kamu sadari. Dampak ini mungkin akan membuat pasanganmu justru tidak nyaman jika kamu terlalu manja pada mereka. Yuk, simak penjelasan lengkap dampak sifat clingy dalam relationship ini:

Dampak Sifat Clingy dalam Relationship

Sifat clingy dalam suatu hubungan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. Berikut ini beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat sifat clingy dalam sebuah hubungan:

1. Ketergantungan yang Berlebihan

Individu yang clingy sering mencari konfirmasi dan persetujuan terus-menerus dari pasangan mereka. Mereka mungkin tidak percaya pada diri sendiri dan membutuhkan validasi dari pasangan untuk merasa bernilai.

Itulah sebabnya orang dengan sifat clingy menunjukkan ketergantungan yang berlebihan pada pasangan. Seseorang yang clingy mungkin merasa tidak nyaman atau cemas ketika tidak berada di dekat pasangan mereka. 

Hal ini dapat mengarah pada ketidakseimbangan dalam hubungan, di mana satu pasangan merasa terbebani dengan kebutuhan terus-menerus untuk kehadiran dan perhatian.

2. Keterbatasan Ruang Pribadi

Sifat clingy dapat menyebabkan seseorang mengorbankan kepentingan pribadi, teman, dan hobi untuk memenuhi kebutuhan pasangan mereka. Mereka mungkin mengabaikan kehidupan mereka sendiri dan terlalu fokus pada pasangan.

Itulah sebabnya sifat clingy cenderung menghalangi ruang pribadi pasangan. Kehidupan pribadi yang sehat membutuhkan waktu dan ruang untuk mengejar kepentingan, hobi, dan teman-teman di luar hubungan. 

Jika salah satu pasangan merasa terikat dan tidak diberi kebebasan untuk menjalani kehidupan pribadinya, hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan ketidakpuasan.

3. Rasa Tertekan

Orang yang clingy cenderung memiliki kecenderungan untuk menjadi posesif terhadap pasangan mereka. 

Mereka mungkin ingin tahu di mana pasangan berada setiap saat, memeriksa pesan teks atau panggilan telepon pasangan secara berlebihan, atau membatasi kebebasan pasangan. Pasangan yang clingy seringkali membutuhkan perhatian dan validasi yang konstan. 

Ini dapat menimbulkan tekanan pada pasangan lainnya yang mungkin merasa sulit memenuhi harapan tersebut. Rasa tertekan ini dapat mengakibatkan stres dan kelelahan emosional dalam hubungan.

4. Kehilangan Kemandirian

Seseorang yang clingy akan sangat tergantung pada pasangan mereka untuk kebahagiaan dan kepuasan emosional. Mereka mungkin merasa kesepian, cemas, atau tidak berdaya tanpa kehadiran pasangan mereka.

Ini menunjukan sifat clingy dapat menyebabkan kehilangan kemandirian dalam diri seseorang. 

Seseorang yang clingy cenderung bergantung pada pasangan untuk kebahagiaan dan kepuasan pribadi mereka. Ini dapat menghalangi perkembangan pribadi dan kemandirian yang sehat dalam hubungan.

5. Rasa Kelelahan dalam Hubungan

Orang yang clingy cenderung merasa khawatir secara berlebihan tentang hubungan mereka. Mereka seringkali meragukan niat pasangan mereka, takut ditinggalkan, atau merasa tidak layak mendapatkan cinta dan perhatian.

Jika salah satu pasangan dalam hubungan bersifat clingy, hal ini dapat menimbulkan rasa kelelahan pada pasangan lainnya. 

Usaha yang konstan untuk memenuhi kebutuhan pasangan yang clingy dan tidak adanya waktu dan energi yang cukup untuk memperhatikan diri sendiri dapat menguras emosi dan mengganggu kebahagiaan keseluruhan dalam hubungan.

Nah, itulah beberapa dampak sifat clingy dalam relationship yang perlu kamu sadari. Penting untuk diingat bahwa setiap hubungan adalah unik, dan tingkat kenyamanan dengan ketergantungan dan perhatian dapat bervariasi. 

Namun, jika sifat clingy menyebabkan konflik dan ketidakseimbangan dalam hubungan, penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan tentang kebutuhan dan harapan masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun