Saat ini, metodologi DevOps semakin populer, yang mengintegrasikan pengembangan software dengan operasional TI (IT operations) untuk menghasilkan pengiriman perangkat lunak yang lebih cepat dan efisien.
3. Infrastruktur Cloud
Cloud computing telah mengubah cara software dikembangkan dan dijalankan. Dulu, software harus diinstal secara lokal di komputer pengguna.Â
Namun, dengan adanya infrastruktur cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform (GCP), pengembang dapat menyediakan aplikasi mereka melalui internet.Â
Hal ini memungkinkan akses mudah, skalabilitas yang lebih baik, dan pengelolaan infrastruktur yang lebih efisien.Â
Software ini juga mendorong adopsi model bisnis berlangganan (subscription-based) di mana pengguna membayar untuk akses ke perangkat lunak dalam jangka waktu tertentu.Â
Perkembangan komputasi awan terus berlanjut, dengan peningkatan keamanan dan performa yang terus diperbarui.
4. Open Source
Gerakan open source telah memberikan dampak besar pada perkembangan software. Dengan adanya lisensi open source, pengembang dapat mengakses, memodifikasi, dan mendistribusikan kode sumber perangkat lunak.Â
Ini mendorong kolaborasi dan inovasi di kalangan pengembang serta memungkinkan pengembangan software yang lebih terbuka dan transparan.
5. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Perkembangan kecerdasan buatan telah memberikan dampak yang signifikan pada software.Â
Teknik-teknik seperti machine learning, deep learning, dan natural language processing telah mendorong kemajuan dalam pengenalan wajah, penerjemahan bahasa otomatis, analisis data, dan banyak lagi.Â
Software dengan kecerdasan buatan dapat belajar dari data dan pengalaman untuk memberikan solusi yang lebih cerdas dan adaptif.Â
