5 Tips Membeli Vespa Matic Second yang Harus Diperhatikan!

Harga Vespa matic memang tidak murah, sehingga tidak jarang orang yang membeli Vespa matic bekas atau second. Nah, sebelum membeli Vespa matic bekas, ada baiknya untuk kamu memahami cara membelinya.

Banyak orang yang beranggapan kalau membeli Vespa matic bekas hanya akan direpotkan oleh berbagai masalah. 

Belum lagi, biaya perawatannya dan perbaikannya juga tidaklah murah. Namun, semua poin-poin yang kamu takutkan bisa lho kamu hindari.

Lantas, bagaimana cara memilih motor Vespa matic bekas yang tepat supaya tidak mendapatkan motor yang buruk? Yuk, simak tipsnya berikut ini.

Tips Membeli Motor Vespa Matic Bekas

1. Cek setiap bagian pada bodi Vespa matic

Desain Vespa modern yang tetap mempertahankan DNA asli dari Vespa jadul ada pada daya Tarik utama dari motor ini. Untuk bisa mendukung fashion, desain Vespa matic yang ikonik ini dijamin bisa membuat penampilan setiap orang yang memakainya jadi lebih oke.

Jadi, hal pertama yang perlu kamu lakukan jika ingin membeli Vespa matic bekas adalah dengan mengecek setiap sudut dari bodi Vespa matic incaran kamu. Memang cukup sulit untuk bisa menemukan motor Vespa matic bekas dengan kondisi body motor yang masih 100 persen mulus.

Tapi, paling tidak, Vespa matic yang kamu incar tidak memiliki banyak karat di bodynya. Kamu juga perlu untuk memperhatikan bagian yang tertutup, seperti bagian bawah jok motor. 

Kamu perlu menelusuri setiap sisinya untuk bisa memastikan apakah Vespa matic bekas tersebut sudah pernah dicat ulang atau belum oleh pemiliknya.

2. Cek kondisi mesin dan listrik

Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah mengecek kondisi mesin Vespa matic. Kamu perlu melihat apakah terdapat kebocoran atau tidak. Setelah itu, hidupkanlah mesin motor dan diamkan beberapa menit.

Kondisi mesin Vespa matic yang baik, biasanya bisa menyala dengan stabil. Lalu, jangan lupa untuk melakukan test drive untuk bisa mengetahui seberapa responsive performa dari Vespa matic tersebut.

Jangan lupa juga untuk mengecek hal-hal yang berhubungan dengan kelistrikan. Misalnya saja lampu utama, lampu speedometer, tes lampu sein, tes suara klakson, dan lain sebagainya.

3. Colek bagian ujung knalpot

Jangan lupa juga untuk menyentuh bagian dari ujung knalpot dengan jari. Kalau ujung knalpot Vespa matic tersebut kering, maka tandanya kualitas dari pembakaran tersebut masih sangat baik.

Akan tetapi, kalau basah dan juga berminyak, itu artinya ada yang tidak beres dengan Vespa matic tersebut. Jika ujung knalpot basah, biasanya terjadi karena sudah perlu penggantian pada ring piston atau bahkan perlu dilakukan bore-up jika sudah ada lecet pada bagian dinding silinder.

4. Cek STNK dan kelengkapan lainnya

Pada saat membeli Vespa matic bekas, kamu wajib untuk melakukan pengecekan pada STNK serta surat-surat lainnya. Jadi, jangan sampai Vespa matic yang kamu beli ternyata belum membayar pajak atau sebagainya. 

Kamu juga perlu menanyakan kelengkapan lainnya, seperti kunci master (kunci cokelat), kunci birru, buku servis, dan juga buku panduan. 

Nah, kalau buku servis, melalui buku tersebut kamu bisa melihat rekam jejak dari pengguna sebelumnya, apakah pengguna sebelumnya rajin melakukan servis di bengkel resmi atau tidak.

5. Siapkanlah dana ekstra

Walaupun kamu sudah sangat teliti sebelum membeli Vespa matic bekas, kamu juga perlu untuk menyiapkan dana ekstra untuk bisa menutup beberapa pengeluaran yang mungkin saja akan terjadi dalam waktu dekat.

Untuk keperluan apa saja biaya yang biasa dibutuhkan adalah untuk biaya servis, ganti oli, ganti kampas rem, ganti roller, ganti belt, atau bahkan kemungkinan untuk mengganti ban depan atau belakang jika mengalami kondisi yang sudah tidak bagus lagi.

Setelah kamu membaca tips di atas dalam membeli Vespa matic bekas, kamu jadi lebih paham dan yakin untuk membeli Vespa matic second incaran kamu? 

Dengan mengikuti tips di atas, kamu tidak perlu khawatir akan mendapat vespa matic yang buruk.

Semoga tips di atas bisa membantu kamu dalam memilih Vespa matic bekas terbaik untuk kamu.

Penulis: Nurul Ismi Humairoh