Apakah kamu pernah memberikan pantun kepada anak-anak?
Pantun dapat berisikan banyak tema atau pesan yang ingin disampaikan, salah satunya adalah pantun anak-anak. Pantun anak-anak juga bisa berisikan nasihat atau hal positif. Selain itu, pantun anak juga dapat mengekspresikan hal yang sedang mereka pikirkan atau rasakan.
Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra yang biasanya terdiri dari empat baris. Pantun anak-anak sendiri cocok untuk dikenalkan kepada anak sebagai awal mula untuk mereka belajar mengenal karya sastra Indonesia.
Nah, dengan belajar pantun anak-anak, maka anak juga secara tidak langsung mempelajari warisan budaya Indonesia. Pantun anak-anak jenaka misalnya, bisa membuat anak-anak lebih terhibur.
Lalu, ada juga pantun anak-anak nasihat yang bisa membuat anak-anak belajar banyak hal tentang disiplin, hormat, kasih sayang, dan beragam nilai positif lainnya.
Berikut adalah kumpulan pantun anak-anak yang penuh dengan nasihat, bisa kamu coba berikan kepada si kecil.
Kumpulan Pantun Anak-anak Berisi Nasihat
1. Contoh pantun anak-anak 1
Minyak ditimbang pakai neraca
Buah markisa dibuat jamu
Banyak-banyak engkau membaca
Karena membaca kuncinya ilmu
Pantun di atas mengajarkan kepada anak untuk rajin membaca, karena dengan membaca bisa menjadi seseorang yang cerdas.
2. Contoh pantun anak-anak 2
Nyenyak tidur di rumah bangsal
Daun kering kipas-kipasan
Banyak orang yang menyesal
Karena sering malas-malas
Pantun anak-anak di atas bisa diberikan untuk anak-anak yang malas, enggan melakukan hal bermanfaat.Â
Jika kita menasehatinya dengan keras, ditakutkan mereka akan marah, maka bisa menjadi solusi dengan memberi pantun anak-anak supaya mereka bisa menjadi anak yang rajin.
3. Contoh pantun anak-anak 3
Buah blewah dimakan tupai
Peti dibuat dari pohon pinang
Jka siswa menjadi pandai
Hati guru pun pasti senang
Nah, pantun anak-anak ini bisa diberikan kepada anak-anak ataupun para siswa sebagai pujian. Pantun ini berisi pujian untuk anak yang pandai atau berhasil mendapat nilai bagus, sekaligus, memberikan sindiran secara tidak langsung kepada anak yang mendapat nilai tidak bagus.
Dengan pantun di atas, maka anak yang tidak pandai bisa memiliki keinginan untuk rajin supaya pandai dan bisa membuat guru senang.
4. Contoh pantun anak-anak 4
Menyimpan nasi di daun talas
Gagak sedih hidup sekarat
Anak yang suka ribut di kelas
Kelak hidupnya pasti melarat
Pantun anak-anak di atas bisa diberikan oleh seorang guru kepada siswanya yang suka membuat keributan di kelas atau mengganggu teman-teman kelasnya.Â
Saat mendengar pantun ini, anak yang sering membuat keributan akan berpikir untuk tidak melakukannya lagi, supaya hidupnya tidak melarat kelak.
5. Contoh pantun anak-anak 5
Adik bercakap beo meniru
Manusia berakal ada perasaan
Yang buruk jangan ditiru
Yang baik jadikan panutan
Pantun anak-anak ini juga bisa digunakan untuk menasihati anak-anak supaya tidak meniru perilaku buruk orang lain. Jika ingin meniru seseorang, sebaiknya meniru perilaku yang baik.
6. Contoh pantun anak-anak 6
Siang terang karena matahari
Kalau malam menjadi pekat
Berbuatlah baik setiap hari
Tetapi janganlah berbuat jahat
Pantun anak-anak ini juga bisa menjadi sebuah nasihat untuk anak-anak supaya selalu berbuat baik kepada siapapun setiap harinya. Selain itu, juga menjadi imbauan agar tidak melakukan perbuatan jahat kepada siapa saja.
7. Contoh pantun anak-anak 7
Kurang permata hidup berjajar
Papaya jatuh di depan altar
Sekarang kita mulai belajar
Supaya menjadi anak yang pintar
Pantun di atas juga bisa diberikan kepada anak-anak sebagai sebuah nasihat supaya mereka rajin belajar sejak dini. Dengan rajin belajar, tentunya mereka akan menjadi anak yang pintar kelak, sehingga bisa menjadi orang yang sukses.
Nah, itulah beberapa contoh pantun anak-anak yang penuh nasihat. Pantun anak-anak di atas bisa digunakan oleh siapa saja yang ingin menasihati anak-anak dengan cara yang lebih santai.Â
Dengan menggunakan pantun anak dengan bahasa yang ringan, membuat anak mudah untuk memahami maksud dari pantun tersebut.
Gimana, tertarik untuk mencoba memberikan pantun anak-anak kepada si kecil?
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H