Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

6 Jenis Puisi Berdasarkan Bentuknya yang Bisa Dibuat dengan Berbagai Tema!

8 Mei 2023   09:20 Diperbarui: 8 Mei 2023   09:31 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by StockSnap on Pixabay.com

Selain dibedakan dari temanya, ada beberapa jenis puisi yang memiliki ciri khasnya. Jika kamu penggemar puisi dan berniat untuk belajar membuat puisi, maka hal yang utama yang bisa mulai kamu pelajari adalah jenis berdasarkan bentuknya. 

Dari beberapa jenisnya ini kamu bisa membuat dengan berbagai tema, seperti puisi pendidikan, cinta, alam, kemanusiaan, agama, dan sebagainya. 

Jenis puisi berdasarkan bentuknya ini juga perlu kamu perhatikan sesuai dengan tujuan yang ingin kamu tulis dalam sajak tersebut.

Eits, tidak hanya disesuaikan dengan tema dan tujuannya saja, tapi dalam membuat puisi juga harus disesuaikan dengan bentuk puisinya. Lalu, apakah kamu sudah mengetahui beberapa bentuk puisi yang biasa digunakan? 

Jenis Puisi

Berikut ini jenis puisi berdasarkan bentuknya yang bisa kamu kenali dengan ciri khasnya:

1. Puisi Naratif

Puisi naratif adalah puisi yang menceritakan sebuah cerita atau peristiwa secara terstruktur. Karakteristiknya adalah adanya alur cerita yang jelas, biasanya terdiri dari awal, tengah, dan akhir.

Puisi naratif juga sering menggunakan beragam gaya bahasa seperti simbolisme, personifikasi, dan metafora untuk memperkaya cerita. 

Contohnya Puisi ballad yang jadi jenis puisi naratif yang biasanya digunakan untuk menceritakan kisah-kisah yang memiliki tema cinta atau tragedi. Puisi ballad sering kali menggunakan unsur-unsur tradisional seperti rima dan ritme. 

2. Puisi Lirik

Puisi lirik adalah puisi yang berfokus pada perasaan atau pikiran penulisnya. Karakteristiknya adalah penggunaan bahasa yang puitis, dengan pengungkapan perasaan yang mendalam dan intens. 

Puisi lirik seringkali memiliki irama dan ritme yang khas, serta dikemas dalam bentuk strofa dan bait yang berbeda-beda. Jenis puisi lirik biasanya ditulis untuk menyatakan perasaan cinta, kesedihan, kebahagiaan, kehilangan, atau pengalaman pribadi lainnya.

3. Puisi Elegi

Puisi elegi adalah puisi yang ditulis untuk mengenang atau meratapi kehilangan seseorang atau sesuatu. Karakteristiknya adalah penggunaan bahasa yang puitis, dengan suasana yang sedih dan melankolis. 

Puisi elegi sering kali menggunakan gaya bahasa seperti personifikasi, simbolisme, dan metafora untuk menyampaikan perasaan duka cita. Puisi elegi memiliki sejarah panjang dalam sastra dan budaya manusia.

Puisi elegi sering digunakan dalam upacara pemakaman dan dalam mengenang orang yang telah meninggal dunia, namun juga dapat digunakan untuk mengungkapkan kesedihan atas kehilangan lainnya, seperti kehancuran alam atau kehilangan cinta.

4. Puisi Ode

Puisi ode adalah puisi yang ditulis untuk memuji atau mengagungkan sesuatu atau seseorang. Termasuk dibuat untuk menghormati sesuatu atau seseorang, dan cenderung diisi dengan rasa kagum, kekaguman, atau keindahan. 

Ode sering kali dianggap sebagai puisi yang lebih formal dan serius dibandingkan jenis puisi lainnya. Karakteristiknya adalah penggunaan bahasa yang indah dan puitis, dengan penuh rasa kagum dan takjub. 

Puisi ode sering menggunakan gaya bahasa seperti hiperbola, simile, dan metafora untuk memperkuat penggambaran objek atau subjek yang dipuji.

5. Puisi Satire

Puisi satire adalah puisi yang mengkritik atau mengejek suatu kondisi atau perilaku manusia atau masyarakat. Karakteristiknya adalah penggunaan bahasa yang tajam dan kritik yang berbentuk sarkasme atau ironi. 

Puisi satire sering menggunakan gaya bahasa seperti hiperbola dan metafora untuk menyoroti ketidakberesan dalam masyarakat. 

Tujuannya adalah untuk mengekspos kesalahan atau kelemahan dalam masyarakat atau individu secara tajam, namun juga dengan cara yang menghibur.

Ciri khas puisi satire adalah penggunaan gaya bahasa yang khas, seperti sindiran, ironi, atau perumpamaan yang ekstrim, sehingga memberikan efek dramatis yang kuat. Biasanya, puisi satire ditulis dengan cara yang berlawanan dengan norma sastra.

Jadi, ini memberikan kesan provokatif dan menarik perhatian pembaca. Dalam sejarahnya, puisi satire telah digunakan sebagai alat kritik sosial dan politik sejak zaman kuno.

Namun, penting untuk diingat bahwa puisi satire harus digunakan dengan bijak dan tidak menyinggung orang secara langsung atau menyebarkan pesan yang negatif. 

Puisi satire harus digunakan dengan penuh tanggung jawab untuk menunjukkan ketidakadilan dan ketidakkonsistenan, bukan untuk menyakiti atau merendahkan orang secara pribadi.

6. Puisi Epik

Puisi epik adalah puisi yang menceritakan suatu peristiwa atau tokoh yang heroik. Karakteristiknya adalah penggunaan bahasa yang epik dan penuh semangat, dengan tokoh utama yang digambarkan sebagai pahlawan atau pejuang yang hebat. 

Puisi epik sering menggunakan gaya bahasa seperti perumpamaan dan hiperbola untuk memperkuat penggambaran tokoh heroik.

Itulah beberapa jenis puisi berdasarkan bentuknya beserta penjelasan karakteristiknya. Meskipun terdapat perbedaan karakteristik antara jenis puisi, setiap jenis puisi memiliki nilai estetika dan keindahan yang unik dan mempesona. Ada jenis puisi yang tertarik kamu buat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun