Hal itu disebabkan GPT menggunakan ukuran sector yang memang lebih besar daripada mBR, yaitu 512-4096 byte. Karena ukuran sektornya yang lebih besar inilah, maka partisi ini bisa dikelola dengan lebih efisien.
Selain itu, GPT juga mendukung jumlah partisi yang jauh lebih banyak daripada MBR. Kalau MBR hanya mendukung empat partisi primer saja, sedangkan GPT bisa mendukung sampai 128 partisi primer.Â
Hal inilah yang memungkinkan kepada para penggunanya untuk mempartisi hard drive nya dengan lebih fleksibel, misalnya untuk mendistribusikan ruang pada partisi tertentu.
GPT juga bisa menyimpan data cadangan yang bisa kamu gunakan untuk memperbaiki tabel partisi pada saat data mengalami kerusakan atau bahkan hilang. Fitur ini dikenal dengan header dan footer GPT.Â
Header dan footer pada GPT berfungsi untuk menyimpan informasi cadangan mengenai lokasi dan ukuran tabel partisi. GPT sendiri didukung oleh sebagian besar dari sistem operasi yang sudah modern, seperti Mac OS, Windows 10, Â dan Linux.
Nah, itulah penjelasan mengenai GPT dan MBR. Jika melihat dari pengertiannya, kita juga bisa sekaligus mengetahui perbedaan GPT dan MBR. Adapun yang sangat terlihat jelas, perbedaan GPT dan MBR adalah dalam hal kapasitasnya.
Akan tetapi, walaupun GPT mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan MBR, tetapi GPT juga mempunyai kekurangan. Kekurangan yang ada pada GPT adalah tidak bisa digunakan di beberapa system BIOS yang lama yang hanya bisa digunakan untuk MBR saja.
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H