Filosofi bendera Singapura berasal dari konsep nasionalisme dan persatuan. Bendera merah dan putih yang ditemukan pada banyak bendera di Asia Tenggara melambangkan keberanian dan kemurnian hati serta kejujuran dalam bertindak.Â
Bentuk bulan sabit melambangkan pertumbuhan, keberanian dan kesatuan dalam kepemimpinan.
Sementara lima bintang melambangkan kelima prinsip dasar negara, yang berfungsi sebagai panduan bagi negara dalam memajukan dan mengembangkan kehidupan masyarakatnya.Â
Melalui simbolisme ini, bendera Singapura memperkuat rasa kebanggaan dan nasionalisme warga Singapura, serta menegaskan visi negara untuk menjadi negara maju dan sejahtera.
Selain itu, bendera Singapura juga mencerminkan identitas multirasial masyarakat Singapura.Â
Warna merah dan putih yang melambangkan persatuan dan kejujuran, serta bulan sabit dan lima bintang yang melambangkan prinsip dasar negara, merepresentasikan keanekaragaman etnis dan budaya Singapura yang bersatu dalam satu visi dan tujuan.
Dengan demikian, bendera Singapura juga menjadi lambang persatuan dan keberagaman masyarakatnya.
4. Jepang
Bendera Jepang (Hinomaru) memiliki warna putih dengan lingkaran merah di tengah-tengahnya, sedangkan bendera Indonesia memiliki warna merah putih secara horizontal.Â
Bendera ini telah menjadi simbol nasional Jepang selama lebih dari satu abad dan dianggap sebagai salah satu bendera nasional yang paling sederhana dan elegan di dunia. Filosofi yang mendasari bendera Jepang sangat erat kaitannya dengan sejarah dan budaya Jepang.
Warna putih pada latar belakang melambangkan kemurnian dan kesucian, sementara lingkaran merah di tengah-tengah melambangkan matahari dan kehidupan.Â
Matahari sangat penting dalam budaya Jepang, di mana dikenal sebagai simbol kehidupan, keberanian, kebenaran, dan kemakmuran. Bendera ini juga memiliki arti penting dalam sejarah Jepang.Â