Bahkan, ada yang memasaknya sampai semalaman. Hal itu supaya bumbu rendang juga bisa menyerap hingga ke dagingnya.
3. Makanan yang tahan lama
Proses dalam memasak rendang yang lama membuat makanan yang satu ini juga tahan lama. Apabila dimasak hamper kering, maka rendang ini mampu bertahan sampai berminggu-minggu.
Nah, semakin lama disimpan, maka rendang daging ini menjadi semakin enak. Bumbu rendang juga semakin meresap ke dalam dagingnya.
4. Filosofi rendang
Makanan rendang ini ternyata memiliki filosofi di dalamnya yang berdasarkan pada bahan-bahan yang digunakan dalam membuat bumbu rendang.
Filosofi dari rendang ini di antaranya adalah, daging yang digunakan melambangkan para pemimpin suku adat, lalu kelapa atau santan adalah lambang dari kaum intelektual. Kemudian, cabai sebagai lambang ulama yang tegas dalam mengajarkan agama.
Selain itu, bumbu rempahnya yang terdiri dari kapulaga, cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, dan sebagainya adalah lambang dari seluruh masyarakat dari Minangkabau itu sendiri.
5. Makanan bersejarah
Ternyata, rendang ini sudah ada sejak abad ke-1. Di mana awal mulanya, masyarakat Minang selalu bepergian untuk merantau.
Nah, seringkali tidak ada tempat untuk beristirahat, sehingga mereka perlu memiliki alternatif makanan yang bisa tahan lama. Maka dari itu, muncullah rendang yang biasanya menjadi bekal dan juga tahan lama.
6. Makanan para kaum bangsawan
Pada zaman dahulu, rendang menjadi makanan yang harus disajikan secara khusus untuk kaum bangsawan. Di mana rendang hanya dimasak dengan menggunakan kelapa yang tua.Â
Hal tersebut bertujuan untuk bisa memperoleh cita rasa yang lebih nikmat dari bumbu rendang yang berasal dari santan kelapa.
7. Berasal dari daerah pegunungan
Rendang dipercaya hadir pertama jail berasal dari sebuah daerah di pegunungan Sumatera Barat, seperti Pariangan dan juga Padang. Sampai akhirnya, rendang bisa menyebar ke seluruh daerah, bahkan ke seluruh daerah di Indonesia.