Setiap puisi memiliki bentuk yang berbeda, misalnya soneta, pantun, limerick, atau haiku. Pilih bentuk puisi yang sesuai dengan tema dan pesan yang ingin kamu sampaikan.
3. Tulis Draf Awal
Tulis draf awal puisi kamu dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas. Coba untuk menghindari penggunaan kata-kata yang berlebihan atau terlalu rumit.
4. Bermain dengan Struktur dan Irama
Puisi memiliki struktur dan irama yang berbeda-beda. Cobalah untuk bermain dengan struktur dan irama yang sesuai dengan bentuk puisi yang kamu pilih.Â
Misalnya, haiku memiliki pola 5-7-5 (5 suku kata pada baris pertama, 7 pada baris kedua, dan 5 pada baris ketiga), sedangkan limerick memiliki pola AABBA (baris pertama, kedua, dan kelima berima, dan baris ketiga dan keempat juga berima).
5. Revisi dan Edit
Setelah menyelesaikan draf awal puisi kamu, revisi dan edit lah dengan seksama. Perbaiki struktur dan irama, gunakan kata-kata yang lebih tepat, dan pastikan pesan kamu terdengar jelas dan teratur.
6. Beri Judul
Terakhir, berikan judul yang tepat dan sesuai dengan isi puisi kamu. Membuat judul memang bervariasi, tetapi judul puisi tentu berbeda seperti judul-judul tulisan lain seperti berita atau artikel. Judulnya pun harus menggunakan bahasa yang puitis.
Nah, itulah cara membuat puisi yang baik. Puisi yang dianggap lebih pendek dari cerpen atau novel kerap dianggap penuh makna.Â
Persepsi pembaca satu dan lainnya mungkin berbeda. Inilah tantang untuk menulis puisi dengan bahasa yang puitis bisa menciptakan banyak makna. Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI