Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan organisasi untuk kemakmuran dan pembangunan negara-negara Asia Tenggara. Seperti simbol yang ada pada bendera ASEAN menunjukan 10 ikat padi yang bermakna persatuan dan kesejahteraan.
Sejak didirikan pada tahun 1967, kerja sama negara-negara anggota ASEAN di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan menjadi topik pembicaraan utama. Indonesia memegang peranan penting di ASEAN.
Lingkaran konsentris pertama kebijakan luar negeri menempatkan peran Indonesia di ASEAN sebagai pilar utama politik luar negeri Indonesia dengan melanjutkan kerjasama aktif di dalam ASEAN untuk mewujudkan visi tersebut.Â
Peran Indonesia Di ASEAN
Berikut ini peran Indonesia di ASEAN yang datang dari berbagai bidang:
1. Pemrakarsa Terbentuknya ASEAN
ASEAN saat ini memiliki sepuluh negara anggota dan lima anggota pendiri. Ketika ASEAN dibentuk, Indonesia diwakili pada pertemuan Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik.
Menteri Luar Negeri Adam Malik juga menandatangani Deklarasi Bangkok yang menandai dimulainya pembentukan ASEAN.
2. Jadi Penyelenggara KTT ASEAN
Sebagai negara anggota ASEAN, pemerintah Indonesia juga telah mengadakan pertemuan dengan pemerintah dan kepala negara ASEAN. Pada Oktober 2003, Bali menjadi tempat pertemuan para pemimpin ASEAN.
3. Berpartisipasi dalam Memecahkan Masalah KambojaÂ
Pada tahun 1970 terjadi kudeta di Kamboja. Saat itu, Kamboja diperintah oleh Pangeran Norodom Sihanouk. Pada 18 Maret 1970, saat Pangeran Norodom Sihanouk berada di luar negeri, keponakannya Pangeran Sisowath Sirik Matak dan Lo Nol melakukan kudeta atau perebutan kekuasaan.
Sejak peristiwa itu terjadi perang saudara yang panjang dan berlarut-larut. Kemudian, Jakarta Informal Meeting dibentuk. Yaitu, pertemuan informal yang berlangsung di Jakarta pada tahun 1988.
Pertemuan di Jakarta dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Ali Alatas sebagai mediator antar faksi yang bertikai. Selain itu, sebagian besar negara di kawasan ini memiliki tanah yang subur dan sumber daya alam yang melimpah.
Itu sebabnya, kawasan Asia Tenggara selalu menjadi incaran negara lain. Negara-negara kawasan Asia Tenggara meliputi Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, Papua Nugini, dan Timor Leste, termasuk anggota ASEAN.
4. Bagian Dari ACT
Indonesia mengadakan pertemuan dengan organisasi guru dari Indonesia, Brunei, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan juga Korea Selatan di ASEAN Council of Teachers Convention (ACT).Â
Diselenggarakan di Sanur, Denpasar pada tahun 2012, acara ini berfokus pada profesionalisme guru untuk memajukan pendidikan di negara-negara ASEAN.Â
ACT 28 mengambil alih pokok bahasan "ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity". Topik ini sangat terkait dengan isu-isu universal dan keinginan untuk mengembangkan dunia pendidikan.
5. Menjadi Anggota SEAMEO
SEAMEO adalah sebuah organisasi antar pemerintah di kawasan Asia Tenggara, didirikan pada tahun 1965 melalui kesepakatan antara pemerintah negara-negara Asia Tenggara untuk mempromosikan kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan.Â
Salah satu regional center yang aktif terlibat dalam penelitian dan pendidikan di Indonesia adalah SEAMEO Regional Center for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON) yang rencananya akan menjadi pusat penelitian pendidikan pangan dan gizi.
6. Berperan dalam ASEAN University Network
Peran Indonesia selanjutnya dalam pendidikan adalah ASEAN University Network (AUN) meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Hal ini dilakukan dengan kemampuan dan peluang untuk mencapai internasionalisasi pendidikan tinggi.Â
Universitas Indonesia yang bekerjasama dengan AUN antara lain Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan lain-lain.
7. Mengadakan Beasiswa
Negara-negara ASEAN saling menawarkan beasiswa untuk mahasiswa sarjana dan pascasarjana di Asia Tenggara. Misalnya, Negara Singapura menawarkan beasiswa untuk manajemen dalam pelayanan bandara, perawatan kesehatan, keselamatan industri dll.Â
Kemudian, pemerintah Indonesia memberikan beasiswa untuk pelatihan kedokteran, bahasa dan seni. ASEAN juga menjalin kerjasama dengan negara-negara di luar Asia Tenggara dalam bidang pendidikan.
Misalnya, ada beasiswa universitas di Asia Tenggara dan Jepang yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund.
8. Berperan di ASEAN IPTEKIN
Indonesia juga berperan penting dalam pembentukan ASEAN Commission on Science and Technology (ASEAN COST) dan kerjasama selama sejarah berdirinya ASEAN. Tujuannya untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang iptek nasional ASEAN.Â
Indonesia kemudian mengajak para mahasiswa untuk berpartisipasi dalam pembangunan pilar keamanan politik ASEAN dan memungkinkan masyarakat Indonesia maju dalam pembangunan untuk mewujudkan visi ASEAN yang berpusat pada rakyat.
Nah, itulah peran Indonesia di ASEAN yang datang dari berbagai bidang. Peran ini berhubungan dengan visi misi, termasuk prinsip-prinsip organisasi ASEAN untuk persatuan dan kesejahteraan negara-negara anggotanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H