Adzan merupakan tanda masuknya waktu sholat bagi setiap umat muslim. Selain itu, adzan juga berfungsi sebagai panggilan untuk segera melaksanakan sholat lima waktu, yaitu zuhur, ashar, maghrib, isya, dan subuh.
Bacaan adzan yang dikumandangkan oleh seorang muadzin dengan lafadz yang sama. Terkecuali pada adzan subuh, di mana ada sedikit perbedaan lafadz. Durasi pelaksanaan sholat subuh sendiri adalah sejak terbitnya fajar hingga sebelum terbit matahari atau syuruk.Â
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya adalah sebagai berikut:
"Waktu sholat Subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari."
Lantas, seperti apa cara menentukan waktu adzan subuh yang benar? Simak penjelasannya berikut ini.
Cara Menentukan Adzan Subuh
Mengerjakan ibadah sholat lima waktu (subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan Isya) sudah ada waktu-waktu yang sudah ditentukan, termasuk dalam setiap adzan yang dikumandangkan, termasuk adzan subuh.Â
Sholat lima waktu sendiri dapat dikerjakan oleh setiap umat muslim setelah mereka mendengar panggilan adzan yang dikumandangkan dari setiap masjid atau mushola di sekitar wilayah.
Berdasarkan pada penjelasan dari Kementerian Agama Republik Indonesia, cara menentukan adzan subuh dilakukan berdasarkan dengan paradigma fajar sidik terjadi. Untuk lebih jelasnya, fajar sidik bisa terjadi apabila matahari ada pada ketinggian -20o atau sekitar pukul 3.52 dini hari.Â
Sedangkan dari pihak Majelis Tarjih mengatakan ahwa bisa terjadi pada titik -18o atau sekitar pukul 4.00.