Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

11 Macam Puasa dalam Agama Islam yang Wajib dan Sunnah!

16 Februari 2023   10:24 Diperbarui: 16 Februari 2023   10:39 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umat Islam wajib mengetahui apa saja macam-macam puasa dalam Islam karena tidak hanya di bulan Ramadhan saja. Ada berbagai jenis puasa wajib dan puasa sunnah yang dilakukan pada waktu tertentu atau karena kondisi dan janji tertentu. 

Jika sudah mengetahuinya, kamu bisa menuai banyak manfaat dengan mencoba memahami keutamaan dan menjalaninya. Puasa wajib adalah sesuatu yang wajib dilakukan umat Islam, jika tidak dilakukan itu menjadi dosa. 

Sedangkan kalau sunnah artinya boleh dilakukan dan tidak berdosa jika tidak dilakukan. Melakukan keduanya akan memberi imbalan dengan membantu menahan diri dari pengaruh nafsu. Itu termasuk dalam rukun Islam ketiga yang praktiknya wajib bagi umat Islam. 

Macam-macam Puasa dalam Islam

Berikut ini macam-macam puasa dalam Islam, mulai dari puasa wajib hingga puasa sunnah:

1. Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan merupakan jenis puasa yang paling umum karena merupakan puasa wajib selama sebulan penuh di bulan Ramadhan bagi setiap muslim yang telah baligh. Perintah berpuasa di bulan suci Ramadhan ada dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183.

Walaupun puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib, tetapi ada juga orang berhalangan dan diberikan pengecualian dan tidak diperbolehkan berpuasa di bulan Ramadhan. Seperti mereka yang berhalangan karena alasan terkait Syariah dan alasan lainnya. 

Kemudian, karena tidak menjalankan puasa wajib di bulan Ramadhan, maka umat Islam harus tetap mengganti atau mengganti puasa wajib di bulan lain. Ada dua pengganti puasa ramadhan yang bisa dilakukan dengan beberapa syarat. 

Yakni puasa qadha ramadhan dan membayar fidyah. Jika kamu mengganti dengan puasa, sebaiknya juga menyatakan niat puasa qadha sebagai pengganti puasa wajib. Menurut pemikiran Syafi'i, orang yang berniat mengqadha puasanya juga wajib membaca niat puasa. 

2. Puasa Nazar

Jenis puasa wajib lainnya adalah puasa nazar. Puasa jenis ini adalah puasa janji diri yang dipadukan dengan keinginan. Jika keinginan ini terpenuhi, hukum mengikat mereka yang berjanji untuk berpuasa. 

Bagi umat Islam yang tidak mau membayar nazarnya, ada pilihan untuk membayar. Puasa dapat dikompensasi dengan memberi makan 10 orang miskin, membebaskan 1 budak atau memberi pakaian kepada 10 orang miskin.

3. Tirakat atau Puasa Denda (Kafarat)

Jenis puasa wajib yang terakhir adalah Puasa Hukuman, yaitu puasa yang dilakukan setelah seorang muslim melakukan dosa atau maksiat. Dengan kata lain, puasa ini adalah penebusan bagi ketidaktaatan. 

Jumlah puasa yang harus diamati bervariasi tergantung pada pelanggaran yang dilakukan. Bahkan, ada yang berpuasa selama 60 hari berturut-turut.

4. Puasa Syawal

Puasa syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan pada bulan setelah bulan ramadhan. Puasa sunnah ini berlangsung selama enam hari di bulan Syawal dan bisa dilakukan berturut-turut mulai hari kedua Syawal atau berturut-turut.

5. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa matahari yang dianjurkan bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji. Adapun bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah haji berpuasa pada hari Arafah atau hari ke-9 Dzulhijjah. 

Puasa Arafah sendiri memiliki keistimewaan bagi yang melakukannya yaitu dihapuskan dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

6. Puasa Tarwiyah 

Seperti puasa Arafah, puasa Tarwiyah meliputi puasa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang didahulukan. Spesifiknya, puasa Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa Tarwiyah sangat dianjurkan karena puasa pada hari ini dapat menghapus dosa setahun yang lalu. 

Tarwiyah berasal dari kata Tarawwa yang artinya membawa bekal air karena pada hari itu para jamaah membawa air Zam Zam yang banyak untuk persiapan ke Arafah dan berangkat ke Mina. 

7. Puasa Senin Kamis

Puasa Senin sampai Kamis dimulai ketika Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk selalu berpuasa pada hari-hari tersebut karena Senin adalah hari kelahirannya sedangkan Kamis adalah hari pertama kali Al-Qur'an diturunkan.

8. Puasa Daud

Jenis puasa ini adalah puasa yang unik karena merupakan puasa selang-seling (satu hari Anda berpuasa, satu hari tidak). Puasa Daud bertujuan untuk meniru puasa Nabi Daud AS. Puasa jenis ini juga ternyata sangat digemari oleh Allah SWT.

9. Puasa "Asyura"

Bulan Muharram merupakan bulan sunnah untuk memperbanyak puasa, bisa di awal, pertengahan atau akhir bulan. Puasa yang paling utama, bagaimanapun, adalah hari Asyura, yang merupakan hari kesepuluh bulan Muharram. 

10. Puasa Ayyamul Bidh

Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa minimal tiga kali dalam sebulan. Namun, yang lebih utama berpuasa pada hari Ayyamul-Bidh yaitu hari ke-13, 14 dan 15 bulan Hijriah atau bulan penanggalan Islam.

11. Puasa Sya'ban (Nisfu Sya'ban)

Tidak hanya bulan Ramadhan yang memiliki keistimewaan tersendiri, bulan Sya'ban juga memiliki keistimewaan tersendiri. Di bulan Sya'ban, umat Islam dianjurkan untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya. Salah satu caranya adalah dengan berpuasa di bulan Sya'ban. 

Nah, itulah macam-macam puasa dalam Islam yang perlu diketahui kewajiban dan keutamaannya. Sebagai salah satu rukun Islam, pengetahuan tentang puasa tentu perlu kita perhatikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun