2 Pengganti Puasa Ramadhan Jika Berhalangan Puasa Wajib Ini!

Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib bagi seluruh umat Islam seperti dalam rukun Islam. Namun, beberapa orang mungkin berhalangan atau tidak dapat menyelesaikan puasa Ramadhan saat itu karena sesuatu hal tertentu. 

Karena ini hukumnya wajib, maka umat Islam juga wajib mengganti puasa ramadhan. Oleh karena itu, mereka yang tidak mampu berpuasa selama bulan Ramadhan harus melakukannya. 

Ada dua cara pengganti puasa ramadhan yang bisa dilakukan dengan syarat tertentu. Yakni hutang puasa yang diganti pula dengan puasa dan juga bersedekah. 

Pengganti Puasa Ramadhan

Berikut ini dua pengganti puasa ramadhan yang bisa dilakukan umat Islam jika berhalangan menunaikannya dengan beberapa syarat ini:

1. Puasa Qadha Ramadhan

Berdasarkan surat Al Baqarah ayat 184, orang yang memiliki hutang puasa wajib di bulan ramadhan harus menggantinya selama masih mampu. 

Misalnya, pada bulan Ramadhan, seorang muslim tiba-tiba sakit parah sehingga tidak bisa berpuasa, maka setelah kondisinya pulih, ia harus mengqodho' sisa puasanya. Hal ini juga berlaku bagi umat Islam yang tidak bisa berpuasa karena haid atau perjalanan jauh.

Puasa untuk membayar hutang ini disebut juga dengan puasa qadha. Seperti halnya puasa pada umumnya, kamu harus makan sahur sebelum matahari terbit kemudian menahan lapar, haus. Selain itu, menghindari hal-hal lain yang membatalkan puasa hingga Maghrib. 

Perbedaannya adalah niat puasa qadha seperti berikut ini:  

Artinya Aku berniat puasa di esok hari karena mengganti fardhu puasa ramadhan hanya karena Allah SWT.

Kamu dapat membayar hutang puasa secara bergantian, acak atau berurutan setiap hari. Bahkan bisa melakukannya bersamaan seperti puasa sunnah, contohnya puasa di hari Senin dan Kamis. 

Seperti yang dikatakan Dr. Abdul Moqsith Ghazal, Associate Professor Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

"Jika ada dua hal yang serupa, yang satu tidak meniadakan yang lain, maka yang satu berhubungan dengan yang lain".

Namun harus kamu ingat bahwa ada beberapa hari yang diharamkan puasa yaitu Idul Fitri, Idul Adha dan Tasyrik hari 11-13 di bulan Dzulhijjah. 

2. Membayar Fidyah

Fidyah adalah pembayaran yang dilakukan ketika seseorang tidak dapat berpuasa karena alasan tertentu. Jadi, diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Siapapun yang memiliki kendala puasa juga tidak boleh mengqadha di hari lain, atau wajib membayar fidyah.

Prosedur pengganti puasa ramadhan dengan membayar fidyah didasarkan pada jumlah hutang puasanya. Artinya, untuk setiap pengganti puasa, kamu juga wajib membayar orang miskin sejumlah yang ditentukan oleh aturan. 

Fidyah ini bisa berupa makanan, biasanya makanan pokok yang berbeda-beda di setiap negara. Makanan pokok bisa siap santap atau mentah saja, keduanya bisa digunakan, karena memang tidak ada aturan khusus.

Tentu tidak boleh bagi siapapun untuk mengganti puasa hanya dengan membayar fidyah. Dalam Islam memiliki aturan dan juga hukumnya sendiri. Termasuk jika kamu sengaja membatalkan puasa, maka wajib mengqadhanya dengan puasa. 

Menurut aturan Islam, mereka adalah orang-orang yang berhak membayar fidyah selain puasa, termasuk wanita hamil dan menyusui, orang sakit parah yang tidak ada harapan sembuh, orang tua, orang yang membatalkan puasa qadha ramadhan, dan orang mati.

Pada dasarnya fidyah dilakukan dengan memberi bahan pokok yang besarnya satu mud untuk orang fakir miskin. Satu mud ini setara nilainya dengan 675 gram, jadi perhitungannya adalah 675 gram beras dikalikan dengan jumlah sisa hari puasa.

Cara membayar fidyah untuk mengganti bisa dilakukan dengan uang. Jadi kamu membayar 675 gram beras kepada orang miskin. Dalam pembagiannya, hitungan satu mud bahan pokok atau uang yang jumlahnya seharga satu mud dapat diberikan kepada satu orang saja. 

Namun, orang yang fakir miskin bisa mendapatkan lebih dari satu Fidyah. Seperti halnya zakat, membayar fidyah diawali dengan membaca niat. 

Makna fidyah berbeda-beda menurut dasar pembayarannya dan dibaca ketika beras atau uang diberikan kepada fakir miskin atau wali. 

Nah, itulah pengganti puasa ramadhan yang bisa dilakukan dalam kondisi tertentu. Karena hukum puasa ramadhan itu wajib, maka menggantinya juga sebuah kewajiban. Dua cara diatas bisa dilakukan dengan syarat tertentu dan perlu kamu laksanakan.