Rangkaian seri adalah rangkaian elektronik atau elektrik yang proses perakitan rangkaiannya dilakukan secara berurutan. Komponen sirkuit disusun dalam satu baris. Sebab, semua komponennya bisa dialiri listrik.
Secara umum, rangkaian seri seringkali merupakan rangkaian tunggal yang memungkinkan arus mengalir dari sumber tegangan melalui setiap bagian dan kemudian kembali ke sumber tegangan. Pada rangkaian seri, arus selalu sama pada setiap titik pada rangkaian.Â
Nilai penghalang lebih tinggi ketika penghalang dihubungkan secara seri. Resistor pada rangkaian seri memiliki fungsi yang spesifik yaitu menambah resistansi atau pembagi tegangan.
Sederhananya, rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang hanya menggunakan satu jalur untuk mengalirkan arus listrik. Meskipun tidak serumit rangkaian paralel, tetapi tetap butuh pemahaman rumus rangkaian seri untuk menghitung instalasinya.Â
Rumus Rangkaian Seri
Rangkaian seri memiliki beberapa komponen yang dapat dikatakan sebagai "pengendali" rangkaian tersebut. Jika komponen hilang atau telah diubah karena satu, kemungkinan rangkaian seri tidak akan berfungsi dengan baik atau tidak berfungsi sama sekali.
Komponen-komponen tersebut adalah arus, tegangan, resistansi, induktor dan kapasitor. Lima komponen ini selalu ada di setiap set dan memiliki fungsinya masing-masing. Perhatikan juga bahwa lima komponen ini juga terdapat pada rangkaian paralel.Â
Namun, perbedaannya di sini adalah bagaimana komponen rangkaian dihitung. Ada cara untuk menghitung setiap komponen rangkaian seri, atau lebih umum dikenal dengan rumus rangkaian seri.
Berikut ini penjelasan singkat setiap komponen dalam rangkaian seri. Terutama dalam skema rumus rangkaian seri untuk setiap komponennya seperti berikut ini:
1. Arus
Arus dalam suatu rangkaian dijelaskan dengan huruf "I" dan satuan ukurannya adalah "Ampere". Pada rangkaian seri, arus selalu sama dan tidak berubah untuk setiap komponen rangkaian. Jadi bila diterjemahkan dengan rumus seperti berikut ini:
2. Tegangan
