Sampiran biasanya tidak memiliki hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan. Maksudnya adalah selain untuk mengantarkan rima sajak.
Sedangkan, isi berada di baris ketiga dan keempat, yaitu berisikan pesan ataupun makna utama dari sebuah pantun.
4. Tidak ada nama penulis
Karakter pantun yang berikutnya adalah tidak terdapat nama penulis dari setiap pantun. Hal ini berbeda dengan puisi ataupun karya sastra lainnya, karena dulunya penyebaran pantun dilakukan dengan cara lisan.
Cara Membuat Pantun
1. Menentukan tema atau topik pantun
Langkah pertama dalam membuat pantun adalah dengan menentukan tema atau topik pantun apa yang ingin dibuat. Tema atau topik pantun bisa berasal dari apa saja, seperti pengalaman pribadi atau perasaan hati.Â
Jika sesuai dengan perasaan hati, kamu bisa membuat pantun gombal yang bertemakan cinta.
2. Memilih jenis pantun
Langkah selanjutnya adalah dengan memilih jenis pantun apa yang ingin kamu buat sesuai dengan tema yang sudah kamu tentukan sebelumnya. Misalnya, jenis pantun perkenalan, pantun gombal, pantun sukacita, dan sebagainya.
3. Menulis isi pantun terlebih dahulu (bait ketiga dan keempat)
Langkah selanjutnya adalah dengan menulis isi dari pantun lebih dahulu, isi pantun sendiri merupakan yang terdapat pada baris ketiga dan keempat. Isi pantun harus mencerminkan tema dari pantun.
4. Membuat kalimat sampiran (pada bait pertama dan kedua)
Langkah keempat adalah dengan menuliskan kalimat sampiran. Sampiran pantun adalah yang terdapat pada baris pertama dan kedua. Perlu untuk kamu ingat bahwa bunyi akhir pada baris pertama harus memiliki bunyi yang sama dengan baris ketiganya.
Begitu juga dengan bunyi akhir pada baris kedua yang harus sama bunyinya dengan kalimat pada baris keempat.
5. Menggabungkan isi dan sampiran menjadi sebuah pantun lengkap
Langkah yang terakhir adalah dengan menggabungkan isi serta sampiran supaya bisa menjadi sebuah pantun gombal yang baik dan benar, jangan sampai kamu terbalik.Â