Omah sendiri berasal dari Bahasa Austronesia yang memiliki arti rumah. Omah adalah bagian utama atau bagian dalam dari rumah adat Jawa Tengah yang digunakan sebagai tempat tinggal dari si pemilik rumah.
Bagian rumah ini mempunyai lantai persegi yang sangat luas dan juga lebih tinggi daripada bagian rumah yang lainnya. Atapnya bermodelkan joglo atau limasan.
5. Dalem
Dalem adalah bagian ruang tertutup dari rumah utama yang dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu depan, tengah, dan belakang. Bagian depan biasanya digunakan sebagai tempat untuk beraktivitas keluarga dan mempunyai tempat tidur yang terbuat dari bambu.
Sedangkan pada bagian tengah, digunakan sebagai tempat duduk pengantin pria dan wanita saat mereka melangsungkan pernikahan. Dulunya, bagian ini digunakan sebagai tempat untuk sembahyang dalam rangka menghormati Dewi Sri.
Lalu, bagian terakhir adalah bagian belakang, Dalem adalah kamar yang disebut dengan senthong.
6. Senthong
Senthong terdapat di bagian belakang dalem yang memiliki tiga kamar. Anggota keluarga biasanya tinggal di amar yang ada di samping kiri dan kanan. Kedua kamar ini juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen dan alat pertanian.
Kamar yang ada di bagian tengah digunakan untuk menyimpan harta keluarga dan benda pusaka. Selain itu, kamar ini juga dianggap sebagai bagian yang paling suci karena berfungsi sebagai tempat pemuja Dewi Sri.
7. Gandhok
Gandhok adalah bangunan tambahan yang letaknya di sebelah kiri dan kanan rumah. Bangunan ini biasanya sebagai tempat untuk tidur keluarga. Tamu yang berkunjung juga bisa menginap di gandhok.
8. Bagian belakang rumah
Bagian paling belakang rumah adat Jawa Tengah ini, terdapat kamar mandi, dapur, dan juga sumur. Sumur ini biasanya ada di sebelah timur.
Itulah bagian-bagian yang ada pada rumah adat Jawa Tengah, yaitu rumah joglo. Bagian-bagian di dalam rumah adat Jawa Tengah ini memang sangat unik dan penuh akan filosofi. Maka dari itu, fungsi dalam bagian rumah adat Jawa Tengah ini tidak sembarangan dalam penggunaannya.
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
