Sama seperti definisi dari kota itu sendiri, maka fungsi dari koda adalah untuk menyampaikan sebuah pesan moral atau amanat dari keseluruhan isi cerita yang disajikan. Maka dari itu, pada saat pembaca membaca cerita tersebut, pembaca bisa mengerti apa yang ingin disampaikan oleh penulis melalui karyanya itu.
Amanat yang terdapat pada koda juga seperti sebuah harapan dari si penulis, di mana diharapkan mampu membuat pembacanya memahami, serta bisa mengambil sisi positif dari cerita.Â
Jadi, tidak heran jika banyak penulis yang tidak segan-segan mengangkat permasalahan yang tengah terjadi, isu-isu sosial, sampai menyindir sebuah sistem politik.Â
Hal itu terkadang hanya untuk menyuarakan gagasan lewat sebuah tulisan.
Gagasan yang diangkat oleh penulis ini yang nantinya bisa sampai kepada pembaca, agar mereka lebih memahaminya.
Penerapan Koda Dalam Sebuah Karya Sastra
Penerapan koda dalam setiap jenis cerita sangatlah sederhana, tetapi tidak semua koda yang ditulis dalam sebuah cerita bertulis nyata. Melainkan ada beberapa koda yang secara tersrat dimasukkan ke dalam akhir dari cerita yang disajikan.
Kita ambil dari contoh pada novel seperti Harry Potter. Kamu mungkin tidak akan pernah mendapatkan pesan amanat moral yang dituliskan secara langsung dan tegas di bagian akhir novel.Â
Namun, dengan mengikuti keseluruhan dari alur ceritanya dan membacanya hingga selesai, kamu yakin bahwa cerita yang disajikan mengandung koda yang sangat jelas tentang ketulusan cinta setiap orang tua kepada sang anak.
Kisah tersebut digambarkan dengan cinta sejati yang mampu mengalahkan sihir yang sejahat apapun. Sebab, cinta sendiri adalah sebuah sihir yang paling kuat, alami, dan magis.
Akan tetapi, kalau kamu membaca beberapa cerita pendek seperti fabel, legenda, kamu bisa menemukan koda dari cerita yang bersangkutan dengan lebih mudah yang terdapat di bagian akhir sebuah cerita.Â
