Belum lagi, gerakan ini juga bisa membantu orang mencegah osteoporosis seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, partisipasi dalam aktivitas gerakan ini menjadi semakin penting untuk menjaga kesehatan tulang pada orang seiring bertambahnya usia.Â
Seiring bertambahnya usia, kamu harus menjadi lebih mandiri secara fisik. Jadi perbedaan gerakan lokomotor dan nonlokomotor ada pada konsep aktivitasnya, namun sama-sama meningkatkan performa tubuh.Â
2. Contoh Penerapannya
Berdasarkan definisi perbedaan gerakan lokomotor dan nonlokomotor di atas, berikut ini kita bisa melihat contoh penerapannya agar lebih memudahkan untuk membedakan antara kedua gerakan tersebut. Berikut ini contoh gerakan lokomotor:
1. Berjalan
Cara berjalan yang benar yaitu kaki lurus sambil mengayunkan lengan secara perlahan. Pastikan untuk menggerakkan tangan berlawanan dengan gerakan kaki. Ada pula berjalan dengan cara yang berbeda seperti jalan cepat atau jalan bengkok.
2. Berlari
Pastikan lengan ditekuk dan gerakkan kaki berlawanan. Tekuk kaki, sehingga tumit hampir menyentuh pantat agar untuk gerakan berlari.
3. Leaping
Leaping adalah gerakan yang dilakukan dengan satu kaki dan mendarat dengan kaki lainnya. Biasanya, gerakan ini diasosiasikan dengan lari.Â
4. Hopping
Hopping adalah cara melompat dengan satu kaki dan mendarat dengan kaki yang sama. Untuk melakukan ini, condongkan tubuh ke depan. Kemudian, kaki dan kedua tangan yang tidak digunakan bertindak sebagai penyeimbang gerakan.
5. Melompat
Ini adalah gerakan dimana tubuh dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, menggunakan kedua kaki untuk melangkah dan dua kaki untuk mendarat. Lengan harus menopang ayunan ke atas dan gerakan tubuh, dipadukan dengan tekanan kaki untuk mengangkat beban tubuh.
Berdasarkan contoh gerakan lokomotor di atas, kamu dapat membedakan dengan contoh gerakan nonlokomotor berikut ini:
1. Latihan Keseimbangan
Menyeimbangkan tubuh dalam berbagai posisi memberikan dasar yang sangat baik untuk latihan. Kamu akan menemukan manfaat berlatih keseimbangan dalam yoga, seni bela diri, dan menari.
2. Pemanasan
Untuk menghindari cedera saat berolahraga, kamu harus melakukan pemanasan atau peregangan terlebih dahulu. Membiasakan diri dengan peregangan juga dapat meningkatkan kelenturan tubuh dan mengurangi nyeri punggung.Â