Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mudah, Begini 4 Cara Membuat Pantun yang Baik dan Benar!

5 Januari 2023   13:35 Diperbarui: 5 Januari 2023   13:44 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kamu sedang mencari cara membuat pantun buat pacar? Tepat sekali, pantun bisa jadi salah satu cara alternatif untuk berkomunikasi yang unik dengan pasangan. Termasuk memberi pantun cinta yang romantis atau pantun lucu yang bisa mencairkan suasana.

Kamu mungkin sudah tidak asing dengan pantun yang sudah jadi karya sastra lisan Indonesia. Namun, sudahkah kamu tahu bagaimana cara membuat pantun yang baik dan benar? 

Dalam beberapa kasus, kamu mungkin perlu membuat pantun yang benar. Misalnya, sebagai pembuka pidato, tugas sekolah, atau gaya lisan untuk ngobrol santai biasa dengan teman-teman dan sebagainya.

Cara Membuat Pantun

Berikut ini langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk membuat pantun yang baik dan benar sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar:

1. Mengenal Syarat-Syarat Dalam Pantun

Sebelum melakukan cara membuat pantun yang baik dengan benar, kamu tentu perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja syarat-syarat yang harus ada dalam pantun. Ini berkaitan dengan kaidah agar pantun yang kamu buat benar secara struktur.

Berikut ini syarat yang harus kamu perhatikan saat membuat pantun:

  • Dalam satu bait pantun terdiri empat baris kalimat.

  • Dua baris pertama dalam pantun wajib dan harus berbentuk sampiran.

  • Dan dua baris terakhir dalam pantun harus berbentuk isi (pesan atau makna yang ingin disampaikan dalam pantun).

  • Jumlah suku kata tiap baris dalam pantun antara 8-12 suku kata (tidak boleh terlalu banyak).

  • Pantun yang baik dan benar wajib bersajak a-b-a-b.

Nah, itulah syarat atau yang juga biasa disebut ciri-ciri pantun. Kamu bisa coba pahami, jika sudah, maka kamu bisa mulai membuat struktur pantun dengan syarat di atas. Pemahaman ini akan mempermudah kamu membuatnya. 

2. Menentukan Tema Pantun yang Ingin Disampaikan

Sama seperti karya sastra yang lain, pantun juga harus punya tema atau topik tertentu. Tujuannya agar pantun yang dibuat memiliki maksud dan tujuan yang jelas, seperti untuk apa dan untuk siapa. Tema singkat yang biasa ada dalam pantun adalah seperti berikut ini:

  • Pantun tema hiburan (lucu atau jenaka)

  • Pantun tema cinta

  • Pantun tema nasihat

  • Pantun tema Pendidikan

Dari sini kamu bisa menentukan tema yang ingin kamu buat. Usahakan kuasai terlebih dulu satu tema, misalnya yang menurutmu paling mudah. 

Jika sudah merasa menguasai satu tema tersebut, maka kamu bisa coba lagi kuasai tema yang lain. Sampai seterusnya kamu bisa menguasai dan bisa membuat pantun dengan berbagai tema.

3. Menulis isi

Setelah sudah punya satu tema yang menurut kamu buat, cara selanjutnya adalah membuat isi pantunnya terlebih dahulu. Hal ini akan mempermudah kamu membuat sampiran karena kamu harus menyesuaikan sajak a-b a-b-nya. Contohnya seperti berikut ini:

"............

..............

Jangan lupa untuk belajar (baris ketiga sajak "jar"

Agar kelak jadi orang berguna (baris keempat sajak "na")

Untuk membuat isinya coba pikirkan sebebas mungkin yang berkaitan, asalkan masih dalam tema atau topik pantun yang ingin dibuat. Ini juga akan menentukan keberhasilan pantun yang kamu buat dengan isi yang baik dan menarik. 

4. Menulis Sampiran

Cara membuat pantun yang terakhir adalah memikirkan dan menulis sampiran. Cara membuat sampiran dalam pantun cukup mudah karena kamu sudah menentukan isinya. Cara pertama, lihat akhiran setiap baris isi pantun yang sudah dibuat.

Seperti contoh di atas, baris ketiga isi pertama berbunyi "Jangan lupa untuk belajar" dengan sajak terakhir "jar". Sedangkan pada baris keempat isi kedua berbunyi "Agar kelak menjadi orang yang berguna" dengan bersajak akhir "na".

Maka ambil beberapa huruf akhirnya untuk menemukan kata terakhir dalam sampiran. Yakni kata dengan akhiran bunyi "jar" dan "na". Contohnya kata dengan akhiran "jar" adalah "dikejar" dan yang berakhiran "na" adalah "hina".

Setelah itu, kamu bisa pikirkan dua buah kalimat yang sesuai dengan kata "dikejar" dan "hina" untuk jadi sebuah sampiran. Perlu kamu ketahui bahwa sampiran tidak harus nyambung dengan isinya, jadi kamu hanya perlu menyesuaikan dengan sajak akhirnya.

Contohnya seperti sampiran berikut ini:

"Saya lari karena dikejar

Saya berbohong kelihatan hina

.........

........."

Setelah membuat isi dan sampirannya, maka langkah selanjutnya adalah menggabungkan keempat kalimat tersebut jadi sebuah pantun dengan empat baris dan berurutan sampiran lalu isi, seperti contoh berikut ini:

"Saya lari karena dikejar

Saya bohong kelihatan hina

Jangan lupa untuk belajar

Agar kelak jadi orang berguna"

Itulah cara membuat pantun yang baik dan benar sesuai kaidah bahasa Indonesia. Bagaimana, ternyata mudah bukan? Nah, jadi sekarang kalian bisa membuat pantun sendiri sesuai dengan pesan yang ingin kamu sampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun