Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

30 Contoh Pantun Melayu yang Unik, Alternatif untuk Menasehati atau Melucu!

5 Januari 2023   12:30 Diperbarui: 5 Januari 2023   12:33 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo on bualbual.com

Berdasarkan sejarah pantun, karya sastra satu ini memang berasal dari budaya orang-orang Melayu dalam berlisan, seperti menasehati, bahkan bertukar candaan. Meskipun terkesan kuno, tetapi pantun dengan bahasa Melayu cukup menarik jadi alternatif berlisan.

Misalnya kamu ingin memberi pantun buat pacar yang romantis dan lucu, atau menasehati dengan pantun melayu yang lebih unik. Ini mungkin akan lebih menarik perhatian lawan bicara. Atau kamu juga bisa gunakan pantun melayu untuk pembuka pidato.

Contoh Pantun Melayu

Berikut ini contoh pantun Melayu yang bisa kamu jadikan referensi menggunakan alternatif berlisan:

  1. Itik beriringan jalannya

Tertinggal sepuluh dikurangi tiga

Hai adik, abang punya bunga

Baru dapat milik tetangga

  1. Diam-diam orang berkayuh

Karena takut dikejar buaya

Saban malam abang mengeluh

Karena adik sudah berpunya

  1. Beras padi diindang orang

Supaya tahu mana antahnya

Belas hati memandang abang

Adik ditunggu sudah berpunya

  1. Dari teluk berjalan pulang

Naik ke rumah sudahlah senja

Hatiku remuk bukan kepalang

Adik tercinta sudah berpunya

  1. Fajar subuh sudahlah terbit

Tanda hari menjelang siang

Terbakar tubuh dadaku sakit

Adinda kini dipinang orang

  1. Alangkah elok naik perahu

Disana mudah mencari angin

Abanglah bujuk adik tak mau

Rupanya ada janji yang lain

  1. Untuk apa orang ke hulu

Kalau klek sudah berlubang

Untuk apa hamba menunggu

Kalau adik sudah bertunang

  1. Bagaimana kita hendak berhenti

Karena di jalan orang curiga

Bagaimana hamba hendak berjanji

Karena tuan memandang harta

  1. Buluh Cina berwarna kuning

Tegak lurus dengan kokohnya

Karena adik sudah berpaling

Badanku kurus menanggung duka

  1. Mabuklah orang dalam perahu

Ombak besar setinggi rumah

Mabuklah abang memendam rindu

Adik kudengar pergi menikah

  1. Hari minggu jalan ke pasar

Disana belanja membeli udang

Hatiku pilu rasa terbakar

Bunga kupuja dipetik orang

  1. Baik berburu di malam hari

Bersuluh bulan dengan bintang

Adik kucumbu di dalam mimpi

Tubuhmu sudah ditangan orang

  1. Sudahlah makan tidak berkuah

Nasi yang ada terasa kurang

Sudahlah badan tidak bertuah

Kekasih pula dilarikan orang

  1. Jatuh tupai salah melompat

Bekerja naik ke batang pinang

Tubuhku lunglai patah semangat

Mendengar adik dipinang orang

  1. Anak kera mencuri manggis

Matanya perih kena jelatang

Awak tertawa hati menangis

Karena kekasih dibawa orang

  1. Galah bukan sembarang galah

Galah orang pemanjat pinang

Salah bukan sembarang salah

Salah abang lambat meminang

  1. Bulan sabit diambang petang

Makin dipandang semakin indah

Sudah senasib abang yang malang

Hendak meminang adik lah nikah

  1. Bulan sabit di langit tinggi

Sayup-sayup mata memandang

Sudahlah nasib celaka diri

Adik kucinta dipinang orang

  1. Belilah aruan serta belanak

Dapat dipindang sesudah bersih

Hati menyetan dadaku bengkak

Melihat abang berpindah kasih

  1. Bagaimana padi tidakkan basah

Pagi petang dilimbur pasang

Bagaimana hati tidakkan patah

Kekasih hilang direbut orang

  1. Batang nangka putik sejari

Rebah ke tanah lapuk terbuang

Abang menyangka adik sendiri

Rupanya sudah duduk bertunang

  1. Bagaimana titi takkan terendam

Hujan lebat semelah hulu

Bagaimana kami takkan berdendam

Tuan lah dapat pasangan baru

  1. Makan ikan dengan bumbu kacang

rasanya manis melilit gigi

Datang bukan hanya sekedar datang

Datang bersama niat besar di hati

  1. Pisau tajam ukir nama belati

Tak jadi dilempar karena deheman

Berhajat megah inginnya hati

Teruna kami menyisir teman

  1. Muda mudi jarang bertemu

Bertemu sekali kalau kepepet

Cantik sangat adik dikau

Ingin cari dukun nak memelet

  1. Berlayar jauh ke pulau Peda

Hujan badai akan terus dilawan

Sopan dan santun memang kami tiada

Tolong keikhlasan diberikan

  1. Pergi ke kota sebelah hadiri rapat

Jalannya sulit membuat sakit kaki

Datang kami ke orang ada hajat

Ingin ungkapkan hasrat di hati

  1. Buat ukiran dengan berdiri

Pembeli terus datang dan mampir

Tampak bersedih wajah adik hari ini

Kakak nak pinjam uang untuk traktir

  1. Tanah jauh milik sang ratu

Tak terjamah sejak lama

Aku hendak coba merayu

Tuk ajak engkau pergi bersama

  1. Ingin beli rumah masih dalam angan

Inginnya di jalan Sudirman

Jadikan keutamaan sebuah pendidikan

Agar negara mencapai kemajuan

Nah, itulah contoh pantun Melayu dengan berbagai tema. Kamu bisa gunakan contoh pantun di atas sebagai referensi membuat pantun yang unik untuk lebih menarik perhatian orang. Hal ini memang jadi fungsi pantun sebagai karya sastra lisan yang bisa mencairkan suasana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun