Ada banyak desain rumah adat tradisional di penjuru dunia. Setiap arsitekturnya memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Kamu bisa simak desain rumah adat tradisional terunik di dunia berikut ini untuk mengenal budaya masing-masing negaranya.Â
Rumah Adat Tradisional Terunik
Berikut ini beberapa desain rumah adat tradisional terunik di dunia, salah satunya ada yang berasal dari Indonesia:
1. Mbaru Niang, Rumah Adat Tradisional di Desa Wae Rebo, Flores, Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara dengan lebih dari seribu suku bangsa, sehingga tidak heran jika negara ini juga memiliki ragam rumah adat yang sangat banyak. Salah satunya adalah rumah adat Mbaru Niang di Desa Wae Rebo di Flores.Â
Rumah ini merupakan salah satu rumah terunik di dunia dan mendapat penghargaan tertinggi dari Kawasan Asia-Pasifik UNESCO dalam kategori perlindungan warisan pada tahun 2012.
Bangunan ini terdiri dari 5 tingkat yang semuanya tertutup oleh atap berbentuk kerucut. Tingkatan ketiga adalah lentar, yang fungsinya untuk menyimpan benih jagung dan hasil panen lainnya. Di tingkat keempat, lemparan, disimpan cadangan makanan.Â
Level terakhir, bernama kode Hekang adalah tempat penyimpanan persembahan untuk leluhur. Selain rumah adat Mbaru Niang, ada banyak rumah adat unik di Indonesia, seperti Krong Bade yang merupakan rumah adat Aceh, rumah adat joglo, rumah gadang, dll.Â
2. Izba, Rumah Adat Rusia
Izba adalah rumah kayu Rusia. Rumah-rumah di pinggiran kota ini biasanya memiliki dapur, taman, gudang, dan lumbung. Selain itu, salah satu daya tarik rumah ini adalah ukiran pada fasadnya yang membuat hunian ini terlihat menakjubkan.
3. Rumah Suku Tradisional Tertua di Afrika
Di selatan Burkina Faso, sebuah negara terpencil di benua Afrika Barat, terdapat sebuah desa kecil bernama Tiebele. Desa ini merupakan tempat tinggal salah satu suku tertua di Afrika bernama Kassena.Â
Tiebele dikenal dengan arsitektur Gourounsi, yaitu tradisi mendekorasi setiap dinding rumah dengan lukisan etnik yang indah. Penduduk Kassel membangun rumahnya dari bahan-bahan lokal seperti tanah, kayu, jerami, dan kotoran sapi.Â
Alih-alih batu bata, tanah yang dicampur dengan pupuk kandang digunakan sebagai bahan dinding. Rumah Tiebele memiliki dinding yang sangat tebal dan tidak ada jendela kecuali satu atau dua lubang kecil yang membiarkan cahaya masuk.
4. Rumah Tradisional Norwegia
Seorang turis pasti akan mengira bahwa rumah beratap yang ditumbuhi rerumputan adalah rumah tua yang sudah usang. Namun, tidak demikian halnya di Norwegia, di mana rumah dengan atap rumput merupakan tradisi dalam membangun rumah.Â
Dengan kata lain, di sana sengaja ditanam rerumputan yang tumbuh subur sekaligus berfungsi sebagai sirap. Biasanya, rerumputan setebal 15-20 centimeter dengan berat mencapai 50 kilogram per meter persegi.
Pada musim hujan beratnya bisa mencapai 80 kilogram. Tradisi ini telah ada selama ratusan tahun dan berasal dari Zaman Viking Abad Pertengahan. Namun, pada abad ke-19, tradisi rumah jerami mulai runtuh seiring berjalannya waktu.Â
5. Ger, Rumah Tradisional Mongolia
Ger adalah rumah tradisional Mongolia yang berbentuk bulat dan dibangun menyerupai tabung dengan atap melengkung. Keunikan dari rumah ini adalah bangunannya dapat dibongkar dalam waktu satu jam saja.Â
Sekilas model rumah ini terlihat seperti rumah tradisional Eskimo yang disebut igloo. Dinding rumah ini terbuat dari semacam kanvas yang terbuat dari kulit binatang.Â
Lubang di bagian atas berfungsi sebagai saluran keluar asap dari pemanas ruangan yang ditempatkan di tengah pemanas. Rumah Ger biasanya menghadap ke selatan, dan di sisi itulah letak pintunya.Â
6. Rumah Suku Ndebele, Afrika Selatan dan Zimbabwe
Jika Anda pindah ke Afrika, kali ini Anda akan diperkenalkan dengan rumah adat asli Afrika Selatan dan Zimbabwe. Sejak zaman kuno, suku-suku Afrika suka mengecat rumahnya dengan warna berbeda.Â
Saat suku Ndebele hidup di bawah tekanan dari suku lain, mereka menciptakan simbol-simbol kuat yang mereka lukis di dinding rumah mereka. Karena itu, pola pada rumah Ndebele terlihat sangat unik.
7. Rumah Adat Minka, Jepang
Seperti Indonesia, setiap prefektur di Jepang memiliki budaya yang sangat berbeda dengan prefektur lainnya. Salah satu buah dari keberagaman tersebut adalah rumah Minka yang identik dengan atap segitiganya.Â
Selain itu, atap yang tampak tebal membantu mengatasi dinginnya musim dingin yang tidak bersahabat.
8. Rumah Adat Iglo, Kanada
Anda pasti sudah sering mendengar rumah yang satu ini. Rumah-rumah yang dikenal sebagai rumah Inuit atau Eskimo terbuat dari balok-balok salju yang dilapisi kulit ikan paus atau binatang.
9. Rumah Adat Hanok, Korea
Gaya arsitektur Hanok memiliki cita rasa tersendiri ternyata merupakan hasil dari orang-orang yang benar-benar memperhatikan letak geografis dan musim di sana.
Rumah ini dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, tanah, jerami, batu, genteng dan kertas. Salah satu keunggulan rumah tradisional Korea ini adalah adanya ondol yang mampu menghangatkan lantai di musim dingin.
10. Naga Hut, Rumah Adat India
Desain rumah adat tradisional ini sangat unik sebagai tempat tinggal Angami Naga yang terletak di Desa Naga Heritage, Kohima, Nagaland. Nagaland merupakan sebuah negara bagian bukit yang ada di bagian utara-timur India.
Pada dasarnya, setiap rumah tradisional setiap negara memiliki keunikan. Bahkan, saat ini banyak arsitektur modern yang padukan dengan rumah tradisional tersebut. Artinya, keunikan tersebut juga memiliki fungsi yang juga didasarkan pada budaya mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI