Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Filosofi Tari Pendet Berdasarkan Sejarah Budaya Bali!

19 Desember 2022   17:05 Diperbarui: 19 Desember 2022   17:08 2257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by jacekim on pixabay.com

Bali yang terkenal dengan wisata budayanya tidak lepas dari pertunjukkan tari tradisionalnya yang menakjubkan. Salah satunya Tari Pendet yang jadi tari tradisional Bali yang populer dan banyak menarik perhatian para wisatawan. 

Berdasarkan budayanya, Tari Pendet Bali ini tentu memiliki sejarah dan filosofinya. Apalagi Tari Pendet termasuk dalam tari sakral yang dilakukan masyarakat Bali sebagai ritual. 

Sejarah Tari Pendet Bali

Dari semua gaya tari yang ada di wilayah Bali, Tari Pendet merupakan salah satu yang tertua. Tari tradisional ini sudah ada sejak tahun 1950. Awal mula tarian ini muncul sebagai tarian pemujaan yang dilakukan di pura sambil berdoa. 

Tarian ini konon untuk menyambut turunnya para dewa ke bumi. Tari Pendet merupakan hasil karya seorang master tari Bali bernama I Wayan Rindi. Dia adalah pemain tari dengan perintah gerakan tarian yang sangat menakjubkan. 

Oleh karena itu, pengembangan dan penyebaran tari tradisional ini menjadi bagian berkat pelayanannya. Gerak Tari Pendet diambil dari pakem-pakem yang ada pada gerak Tari Pendet dewa atau tari asli yang disajikan dalam persembahan. 

Tanpa menghilangkan nilai religius, sakral, dan keindahan dari tarian ini, I Wayan dan temannya Ni Ketut Reneng berhasil memasukkan unsur tari Pendet Dewa ke dalam tari Pendet yang populer saat ini. Seiring berjalannya waktu, fungsi asli tarian ini mulai berubah. 

Saat ini, tari tradisional Bali ini sudah banyak digunakan sebagai sarana pertunjukkan dan penyambutan. Misalnya, saat pertama kali dipentaskan pada tahun 1960 digelar untuk menyambut pembukaan Asean Games yang dibuka langsung oleh Presiden Soekarno.

Filosofi Tari Pendet Bali

Berdasarkan sejarahnya di atas, berikut ini beberapa filosofi Tari Pendet yang bisa kamu pelajari dalam Budaya Bali: 

1. Filosofi Tari Pendet dalam Kehidupan

Tari Pendet bukan hanya sekedar gerakan mengayunkan tubuh, tetapi memiliki unsur sakral. Tari Pendet Bali dibawakan oleh dua orang penari setelah pertunjukkan tari Rejang yang dilakukan di pelataran pura. 

Tarian ini dibawakan ke arah yang sakral atau disebut juga Pelinggih. Saat dipentaskan, tari Pendet Bali ini harus dibawakan dengan tata rias upacara keagamaan dan pakaian upacara. Setiap penari membaca tawaran sebagai penawaran. 

Mulai dari wadah air suci atau guci, gelas, kendi dan peralatan lainnya. Selain itu, penari Tari Pendet juga membawa mangkuk perak berisi bunga. 

Kemudian, setelah tarian selesai, bunga dalam mangkuk ditebarkan ke penonton sebagai penyambutan. Oleh karena itu, tari ini juga bermanfaat untuk penyambutan tamu. 

2. Musik Pengiring Tari Pendet

Iringan tari Pendet Bali memiliki musik pengiring yang khas. Keistimewaannya adalah irama musik yang dihasilkan oleh tabuhan gamelan atau gong kebyar. Tujuan dari musik latar adalah untuk mengatur tempo dan ritme penari. 

Saat Gong Kebyar dimainkan cepat atau lambat, kemudian gerakan penari menyesuaikan dengan irama musik. Musik inilah yang membuat pertunjukkan Tari pendet semakin menakjubkan.

3. Kostum dan Tata Rias Tari Pendet

Para penari tari Bali Pendet mengenakan pakaian adat Bali yang terdiri dari motif tapih hijau dan kepala kepiting dalam setiap pertunjukannya. Kemudian, mereka juga memakai korset bermotif rose gold, selendang merah yang diikatkan di pinggang dan motif tumpeng kuning.

Untuk penampilan maksimal, para penari juga memakai riasan wajah yang menarik. Mereka memakai anting-anting, hiasan bunga kamboja di telinga kanan dan bunga mawar di tengah kepala. 

Tidak hanya itu, mereka memiliki shamrock di telinga kiri mereka dan bunga cendana di belakang bunga mawar dan kamboja. Kemudian, para penari juga menggunakan ornamen Gonjer Pusung.

4. Filosofi Gerakan Tari Pendet

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya jika Tari Pendet jadi bagian berkat persembahan. Secara lebih khusus, gerak tari Pendet diambil dari standar gerak tari Pendet dewa, atau tari gantung asli yang disajikan dalam pemujaan.

Tanpa menghilangkan nilai religius, sakral dan indah dari tarian ini, I Wayan dan temannya Ni Ketut Reneng berhasil memasukkan unsur tari Pendet Dewa ke dalam tari Pendet yang populer saat ini.

Nah, itulah filosofi Tari Pendet yang merupakan tari tradisional Bali yang populer. Sebagai salah satu tarian yang sakral, Tari Pendet pasti memiliki filosofi dan nilai budayanya bagi masyarakat setempat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun