Ini adalah salah satu tari tradisional Indonesia yang mendunia didasarkan pada visualisasi gerak nenek moyang tanpa konsep. Tarian ini memiliki pengaruh budaya Sunda, tetapi memiliki ciri khas seperti  selancar.Â
Para penari memakai topeng yang mirip dengan topeng banjet Karawang Jawa Barat. Namun, dalam topeng Betawi, mereka menggunakan bahasa Betawi.Â
6. Tari Piring, Sumatera Barat
Tarian tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat ini menampilkan atraksi menari dengan piring. Para penari melakukan tarian dengan mengayunkan piring di tangan mereka dan mengikuti gerakan yang cepat dan teratur tanpa satu piring pun terlepas dari tangan.
Gerakan tersebut berasal dari tahapan-tahapan Silat atau Silek Minangkabau. Huriah Adam mempopulerkan tarian ini. Tarian piring saat ini dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan atau untuk membuka upacara adat.
7. Tari Tor Tor, Sumatera Utara
Kesenian ini khas masyarakat Medan, Sumatera Utara dan selalu dipentaskan di hampir semua upacara adat. Bagi orang Batak, tarian tradisional ini memiliki nilai budaya dan spiritual.Â
Tarian yang dilestarikan oleh suku Batak ini diiringi dengan alat musik tradisional Gondang. Tari Tor Tor dibuat dengan cara menghentakkan kaki penari. Pertunjukkan tari ini selalu bersifat situasional yang tercermin dari jenis penyembahan yang dilakukan.
Seperti Tortor Somba Somba (pemujaan), Tortor Simonang Monang (kemenangan), atau Tortor Habonaran (kebenaran).
8. Tari Leleng, Kalimantan Timur
Tari Leleng adalah kesenian rakyat suku Dayak Kenya di pedalaman Kalimantan Timur. Suku Dayak percaya pada masa hidupnya bahwa nenek moyang mereka datang ke bumi melalui tanduk. Itu sebabnya mereka sangat menghormati burung elang.Â