Rasa sakit menjelang melahirkan menyebabkan Maryam memutuskan untuk berhenti di sebuah dataran yang tinggi da ia bersandar di bawah pohon kurma. Lalu, Maryam berkata, "Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan."
Akhirnya, Maryam pun melahirkan Nabi Isa AS, kemudian ia menggendong dan memutuskan untuk kembali ke kaumnya. Namun, hal itu malah membuat dirinya dicibir, mereka mempertanyakan bapak dari anak yang dilahirkan oleh Maryam tersebut.
Para warga mengatakan "Wahai Maryam, sesungguh engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar. Wahai saudara perempuan Harun, ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina."
Mampu Berbicara Sejak Bayi
Pada saat itu, Maryam tengah puasa berbicara, lalu ia menunjuk Nabi Isa yang pada saat itu berada di dalam ayunan. Nabi Isa AS yang masih bayi pada saat itu, diberikan mukjizat dari Allah SWT untuk bisa berbicara. Kisah Nabi Isa ini kemudian diriwayatkan di dalam surat Maryam ayat 30 dan 31.
Pada surat Maryam disebutkan bahwa Nabi Isa menjawab untuk membela sang ibu dari keraguan para umatnya, "Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia (Allah) menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup."
Kemudian, Allah berfirman dalam Surat Maryam ayat 34-35, yang artinya:
"Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: 'jadilah', maka jadilah ia."
Itulah kisah Nabi Isa AS tentang kelahirannya yang berasal dari seorang wanita perawan mulia yang dijanjikan  surga oleh Allah SWT. Dengan mengetahui kisah Nabi Isa AS, kitab isa melihat kekuasaan Allah SWT yang sangat besar di luar kekuasaan manusia.
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H