Menyatukan suami istri pada suatu hubungan pernikahan adalah sesuatu yang sangat sakral. Hal itu bermula pada saat calon suami berjabat tangan dengan calon mertua laki-laki dan mengucapkan sebuah akad nikah bahasa Arab ataupun dalam bahasa Indonesia.
Ada yang beranggapan kalau akad nikah bahasa Arab lebih baik karena sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Akan tetapi, ada juga yang menggunakan bahasa Indonesia agar kedua mempelai bisa saling memahami kalimat yang sedang dibacakan.
Sebenarnya, apakah akad nikah bahasa Arab lebih baik daripada bahasa Indonesia yang merupakan Bahasa sendiri? Apakah hal itu bisa berpengaruh terhadap sahnya sebuah pernikahan? Jadi, berikut penjelasannya.
Makna Pernikahan
Sebelum membahas akad nikah Bahasa Arab, kita juga perlu untuk mengetahui makna dari pernikahan yang menjadi hal penting. Karena, pernikahan pada dasarnya merupakan fitrah manusia. Allah SWT berfirman yang artinya:Â
"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz-Dzariyat ayat 49).
Allah SWT menciptakan sepasang suami istri untuk saling melengkapi dan mampu memberikan ketenangan. Selain itu, manfaat dari pernikahan adalah bisa menumbuhkan kecintaan serta kasih sayang antara suami dan istri.
Penelitian dari Current Direction in Psychological Science, bahwa pernikahan yang bahagia berkaitan dengan Kesehatan psikologis dan fisik yang lebih baik. Besarnya kualitas pernikahan dengan kesehatan adalah sama dengan aktivitas fisik yang dilakukan oleh seseorang.
Dengan melakukan sebuah janji pernikahan yang direstui oleh orang tua beserta adanya para saksi, maka pasangan suami istri akan menjadi sah secara lahir dan batin. Prosesi pernikahan antara laki-laki dan perempuan ini tergantung pada sah atau tidaknya sebuah akad nikah.
Dalam Islam, prosesi akad nikah adalah sebuah prosesi yang sacral. Sebab, akan ada seorang laki-laki yang dinikahkan dengan cara sah oleh bapak dari mempelai pengantin wanita dengan mengucap ijab Kabul. Ijab kabul ini menunjukkan perjanjian da penyerahan lahir dan batin seorang perempuan di hadapan Allah SWT.
Akad Nikah Bahasa Arab
Perjanjian dalam sebuah pernikahan, digunakan sebagai ikatan antara mempelai wanita dan laki-laki yang disebut dengan akad nikah. Pada perjanjian itu, dilakukan dengan menggunakan kalimat ijab kabul atau sighat.
Pada agama Islam, akad nikah adalah salah satu rukun nikah. Ibnu Taimiyah mengungkapkan bahwa ijab kabul boleh dilakukan dengan beragam bahasa, kata-kata atau perbuatan apa saja yang oleh masyarakat umum, hal tersebut dianggap sudah termasuk dalam pernikahan.
Ulama fiqih juga berpendapat bahwa dalam qabul, setiap orang bisa menggunakan kalimat dalam bahasa apapun, termasuk bahasa Arab. Ijab kabul ini tidak terikat pada satu bahasa saja atau dengan kata-kata khusus, yang terpenting adalah dapat dimengerti dan bisa menunjukkan rasa ridha.
Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa akad nikah bahasa Arab lebih afdhal. Akan tetapi, sebenarnya, yang paling penting dalam ijab qabul adalah niat dan tidak ada persyaratan penggunaan bahasa khusus.
Maka dari itu, semua lafal yang dianggap sesuai dan cocok dengan makna dalam ijab kabul bisa dimengerti dan hukumnya adalah sah.
Sementara itu, pada saat ijab, harus dengan menggunakan kata-kata nikah dan atau tajwid atau bentuk lain dari dua kata, seperti 'ankahtuka', 'zawwajtuka' yang keduanya secara jelas dapat menunjukkan pengertian nikah yang memang dimaksudkan untuk akad tersebut.
Jika sudah mengetahui penjelasan di atas tentang akad nikah bahasa Arab, selanjutnya keputusannya kembali ke calon mempelai, ingin menggunakan akad nikah bahasa Arab atau bahasa Indonesia.
Sebab, dalam melafalkan ijab kabul dalam akad nikah bahasa Arab akan menjadi suatu momen yang sakral sekaligus mendebarkan, terutama bagi calon pengantin pria. Sebab, dalam melafazkan ijab kabul, pengantin pria harus secara lancar dan juga tegas pengucapannya.
Apabila terjadi kesalahan dalam penyebutan nama, kata-kata yang belepotan, tidak satu nafas, maka pengucapannya akan menjadi tidak sah dan bisa diulang Kembali. Oleh sebab itu, tidak jarang pengantin laki-laki sering melakukan kesalahan saat pengucapan ijab kabul.
Untuk itu, kenyamanan dalam penggunaan Bahasa diperlukan, untuk meminimalisir kesalahan dalam pelafalan ijab Kabul akad nikah. Itulah penjelasan mengenai pelafalan ijab kabul dalam akad nikah bahasa Arab!
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H