Kekayaan seni dan budaya Betawi mendukung terciptanya ragam hias khas arsitektur Betawi. Hiasan-hiasan ini tidak hanya hiasan bangunan, tetapi juga memiliki filosofi dalam kehidupan masyarakat Betawi, salah satunya adalah Gigi Balang. Gigi balang biasanya terdapat di rumah-rumah Betawi.
4. Batik Betawi
Siapa yang tidak mengenal batik? Bahkan, Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mengakui batik sebagai salah satu Situs Warisan Dunia asli Indonesia pada tahun 2009.
Setiap daerah di Indonesia memiliki struktur uniknya masing-masing serta salah satu suku yang paling terkenal di Indonesia yaitu suku Betawi. Batik Betawi memiliki ciri khas tersendiri yaitu warnanya yang mencolok dan gambar yang menggambarkan budaya Betawi. Motif pada Batik Betawi banyak dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Cina.
5. Pakaian Sadariah
Sadariah adalah salah satu jenis pakaian adat Betawi dan masyarakat sering menyebut baju ini baju koko atau baju tikim. Baju koko dikenakan oleh pria, yang biasanya dipadukan dengan celana celup, kain ketat dan topi atau tengkorak dan tulang bersilang.Â
Sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari, outfit ini juga bisa digunakan untuk acara formal. Filosofinya adalah identitas laki-laki yang rendah hati, lembut, dinamis dan berwibawa.Â
6. Kebaya Kerancang
Pakaian adat wanita Betawi terdiri dari kebaya dan kain. Busana ini dikenakan untuk keperluan formal atau saat bepergian.Â
Dulu, kebaya ini hanya bisa dipakai oleh nyai, selir Pak Blande yang punya banyak uang, karena harga kebaya ini sangat mahal saat itu.Â
Lalu, datanglah orang Cina, yang juga punya banyak uang. Para wanita menyesuaikan diri dengan adat setempat dan langsung meniru dandanan Nyai.Â
Begitu banyak wanita Tionghoa yang mengenakan jenis kebaya bergengsi ini, sehingga pria Betawi biasa menyebut kebaya ini sebagai kebaya encim.Â
Persatuan Wanita Betawi, nama ini kemudian diganti dengan "perancang kebaya", perancang berasal dari bahasa sansekerta dan berarti "hampa". Kebaya Kerancang biasanya di bordir dengan motif bunga di bagian bawah kebaya dan di pergelangan tangan.
Untuk aksesori rambut, biasanya menggunakan sanggul dengan sanggul atau desain lain yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Mengenakan saree dasi Betawi dengan hiasan kepala kain dengan jumbai, tombak, karangan bunga, dll.