Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 Ikon Budaya Betawi yang Paling Khas dan Populer di Masyarakat!

13 Desember 2022   10:20 Diperbarui: 13 Desember 2022   10:35 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekayaan seni dan budaya Betawi mendukung terciptanya ragam hias khas arsitektur Betawi. Hiasan-hiasan ini tidak hanya hiasan bangunan, tetapi juga memiliki filosofi dalam kehidupan masyarakat Betawi, salah satunya adalah Gigi Balang. Gigi balang biasanya terdapat di rumah-rumah Betawi.

4. Batik Betawi

Siapa yang tidak mengenal batik? Bahkan, Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mengakui batik sebagai salah satu Situs Warisan Dunia asli Indonesia pada tahun 2009.

Setiap daerah di Indonesia memiliki struktur uniknya masing-masing serta salah satu suku yang paling terkenal di Indonesia yaitu suku Betawi. Batik Betawi memiliki ciri khas tersendiri yaitu warnanya yang mencolok dan gambar yang menggambarkan budaya Betawi. Motif pada Batik Betawi banyak dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Cina.

5. Pakaian Sadariah

Sadariah adalah salah satu jenis pakaian adat Betawi dan masyarakat sering menyebut baju ini baju koko atau baju tikim. Baju koko dikenakan oleh pria, yang biasanya dipadukan dengan celana celup, kain ketat dan topi atau tengkorak dan tulang bersilang. 

Sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari, outfit ini juga bisa digunakan untuk acara formal. Filosofinya adalah identitas laki-laki yang rendah hati, lembut, dinamis dan berwibawa. 

6. Kebaya Kerancang

Pakaian adat wanita Betawi terdiri dari kebaya dan kain. Busana ini dikenakan untuk keperluan formal atau saat bepergian. 

Dulu, kebaya ini hanya bisa dipakai oleh nyai, selir Pak Blande yang punya banyak uang, karena harga kebaya ini sangat mahal saat itu. 

Lalu, datanglah orang Cina, yang juga punya banyak uang. Para wanita menyesuaikan diri dengan adat setempat dan langsung meniru dandanan Nyai. 

Begitu banyak wanita Tionghoa yang mengenakan jenis kebaya bergengsi ini, sehingga pria Betawi biasa menyebut kebaya ini sebagai kebaya encim. 

Persatuan Wanita Betawi, nama ini kemudian diganti dengan "perancang kebaya", perancang berasal dari bahasa sansekerta dan berarti "hampa". Kebaya Kerancang biasanya di bordir dengan motif bunga di bagian bawah kebaya dan di pergelangan tangan.

Untuk aksesori rambut, biasanya menggunakan sanggul dengan sanggul atau desain lain yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Mengenakan saree dasi Betawi dengan hiasan kepala kain dengan jumbai, tombak, karangan bunga, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun