Menurut penjelasan sebelumnya, jika metafora praesetia memiliki makna yang sangat jelas. Maka jenis majas metafora ini sangat berbeda dengan metafora implisit, yang memiliki cara pengungkapan yang sangat implisit.
Gambaran majas jenis ini membuat perbandingan yang tidak diperlihatkan secara langsung, melainkan melalui kata-kata yang tersembunyi. Dalam absent imagery, perbandingan tidak diarahkan langsung pada objek pembicaraan.Â
Hal ini dapat menimbulkan kebingungan bagi pembaca atau pendengar dalam memahami maksud dari kalimat tersembunyi tersebut. Contohnya seperti berikut ini: Sayapku patah tapi terbang bukanlah pilihan. Kalimat ini tidak memperjelas bahwa "sayapku" berarti sayap burung pada umumnya.Â
Karakter yang tidak ada dalam ucapan menggunakan sayap dan benda terbang sebagai petunjuk atau secara tidak langsung mendeskripsikan perbandingannya dengan burung. Namun makna yang sebenarnya ingin disampai penulis adalah cara atau tekat yang ada dalam seseorang itu.
3. Metafora lama atau usang
Jenis metafora ini adalah frasa yang menyediakan perumpamaan yang umum digunakan. Perbandingan yang digunakan sebagai ungkapan biasanya memiliki banyak arti yang dipahami kebanyakan orang tanpa harus berpikir panjang.Â
Contohnya seperti berikut ini: Aisyah adalah bunga desa di desa ini. Kalimat ini dengan jelas mengatakan bahwa Aisyah adalah gadis tercantik di desa itu. Namun, istilah "bunga desa" sangat umum, dan beberapa di antaranya diadaptasi menjadi puisi atau lagu.Â
Penggunaan idiom umum atau ekspresi metaforis tidak dapat diklasifikasikan sebagai metafora dalam praesetia, atau metafora eksplisit, atau metafora yang hilang, atau metafora implisit.Â
Ini juga berkaitan dengan peribahasa lama yang mungkin sudah lebih lama muncul sebelumnya dalam karya sastra. Namun peribahasa ini masih termasuk majas metafora secara struktur dan fungsinya dalam sebuah karya sastra.
Nah, itulah penjelasan jenis majas metafora beserta contohnya. Apakah kamu sudah bisa membuat majas metafora ini? Jika ingin membuat karya sastra, kamu bisa pertimbangkan untuk menciptakan majas metafora untuk memperindah karya sastramu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H