Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejarah Pramuka di Indonesia dari Awal Munculnya Sebelum Kemerdekaan!

2 Desember 2022   09:15 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:22 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan Pramuka di Indonesia lahir pada tahun 1961. Sebelum tahun 1960, jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia sangat banyak. Hal inilah yang jadi tanda latar belakang sejarah Pramuka di Indonesia. 

Bahkan, hingga saat ini kita masih menerapkan kepramukaan di lembaga pendidikan Indonesia. Bagaimana pengalaman Lord Baden Powell mendasari pembinaan remaja di negara Inggris ini bisa sampai di Indonesia? Simak sejarah Pramuka di Indonesia berikut ini. 

Sejarah Pramuka di Indonesia


1. Masa Hindia Belanda

Organisasi kepanduan di Indonesia bermula dengan adanya cabang Nederlandse Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912, yang mengalami hambatan besar dengan pecahnya Perang Dunia I. 

NPO tersebut kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) pada tahun 1916. Organisasi kepanduan yang didirikan oleh bangsa Indonesia sendiri adalah Javaanse Padvinders Organisatie (JPO). 

Organisasi tersebut didirikan pada tahun 1916 atas prakarsa Mangkunegara VII. Pengawasan sejalan dengan pergerakan nasional seperti Padvinder Muhammadiyah yang berganti nama menjadi Hizbul Wathan (HW) pada tahun 1920, Nationale Padvinderij yang didirikan oleh Budi Utomo, Sarekat Islam Afdeling Padvinderij yang didirikan oleh Sarekat Islam dan kemudian berubah menjadi Syarikat. 

Keinginan bersama untuk organisasi pramuka Indonesia terlihat pada saat Persaudaraan Pramuka Indonesia (PAPI), Persatuan Pramuka Nasional, Padvinderij Organisatie Nasional Indonesia (INPO), Sarekat Islam Afdeling Pandu (SIAP) dan Padvinderij Islam Nasional yang didirikan pada tanggal 23 Mei 1928.

Asosiasi ini tidak bisa bertahan lama karena rencana serikat pekerja. Alhasil, pada tahun 1930 terbentuklah Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (KNI), yang dibentuk oleh Jong Java Padvinders/Pramuka Nasional (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij) dan PK-Pandu Kebangsaan kemudian berkembang jadi Badan Pusat Persaudaraan Pramuka Indonesia (BPPKI) di tahun 1938.

Antara tahun 1928 dan 1935, gerakan kepanduan Indonesia muncul, baik secara nasional maupun agama. Disebutkan Pramuka yang bernafaskan nasionalisme, yaitu Pramuka Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pramuka Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). 

Mengenai agama yaitu Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Patroli Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Dharma (Kristen), Patroli Katolik Indonesia (KAKI) dan Patroli Kristen Indonesia (KMI).

Untuk menggalang persatuan dan kesatuan, Badan Pusat Persaudaraan Pramuka Indonesia (BPPKI) merencanakan "Jambore Seluruh Indonesia". Beberapa perubahan dilakukan terhadap rencana ini jadi "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada 19--23 Juli 1941 di Yogyakarta. 

2. Masa Tentara Dai Nippon

"Dai Nippon" adalah nama yang digunakan kemudian untuk merujuk ke Jepang. Selama Perang Dunia II, tentara Jepang menyerbu dan Belanda meninggalkan Indonesia. 

Pendirian partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan pramuka yang dilarang. Namun, organisasi PERKINO II belumlah lengkap. Selain itu, semangat patroli masih membara di dada para anggotanya. 

3. Masa Republik Indonesia

Sebulan setelah kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh pramuka berkumpul di Yogyakarta dan sepakat untuk membentuk Panitia Persatuan Pramuka Indonesia sebagai panitia kerja. Itu menandakan terbentuknya organisasi pramuka untuk seluruh bangsa Indonesia.

Mereka segera menyelenggarakan Kongres Persatuan Pramuka Indonesia. Kongres yang dimaksud berlangsung dari tanggal 27 hingga tanggal 29. Desember 1945 di Surakarta yang berujung pada lahirnya pemimpin bangsa Indonesia. 

Perkumpulan ini didukung oleh seluruh pimpinan dan tokoh serta diperkuat dengan "Ikrar Ikatan Sakti" ketika diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang dibentuk melalui keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947. 

Pramuka Indonesia melewati tahun-tahun yang sulit karena invasi Belanda. Pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948, saat diadakan api unggun di pelataran gedung Pegangsaan Timur 56 di Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan. 

Dia meninggal sebagai Pandu, seorang patriot yang menunjukkan cintanya pada negara, ibu pertiwi dan rakyatnya. Pramuka dilarang tinggal di tempat-tempat yang diduduki Belanda. Situasi ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Pramuka Indonesia (KPI), Pramuka Indonesia (PPI) dan Pramuka Muda Indonesia (KIM). 

Masa perjuangan bersenjata dalam mempertahankan negara kita tercinta ini juga merupakan pengabdian kepada para anggota Gerakan Pramuka di Indonesia, dan kemudian masa perjuangan bersenjata dalam mempertahankan dan mempertahankan kemerdekaan itu berakhir. 

Saat itu, Pandu Rakyat Indonesia menggelar kongres keduanya di Yogyakarta pada 20-22 Januari 1950. Pada tahun 1953, Ipindo berhasil bergabung dengan Patroli Dunia. Ipindo merupakan federasi organisasi Pramuka sedangkan organisasi wanita memiliki dua federasi.

Yakni Persatuan Pramuka Indonesia (PKPI) dan Persatuan Organisasi Pramuka Indonesia (POPPINDO). Kedua serikat pekerja menyambut baik kunjungan Lady Baden-Powell ke Indonesia selama perjalanannya ke Australia. 

Untuk memeriahkan HUT RI ke-10, Ipindo menyelenggarakan jambore nasional dari pukul 10.00 hingga 20.00 di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta. Agustus 1955. 

Tahun itu, Ipindo juga mengirimkan rombongannya ke Jambore Dunia X di Los Baos, Laguna, dan Filipina. Nah, musim selanjutnya adalah episode yang berujung pada lahirnya gerakan pramuka seperti tanda serangkaian peristiwa berikut ini:

  • Pidato Presiden/Mandataris MPRS 9 Maret 1961 di Istana Negara yang kemudian disebut sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka

  • Terbit Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka

  • Pernyataan para wakil organisasi kepanduan Indonesia meleburkan diri dalam organisasi Gerakan Pramuka

  • Pelantikan Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas), Kwartir Nasional (Kwarnas), dan Ketua Kwartir Nasional Harian (Kwarnari)

Nah, itulah sejarah Pramuka di Indonesia yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Ada latar belakang sejarah hingga kini dasa darma Pramuka populer di Indonesia bahkan gerakan ini diwajibkan untuk mendisiplinkan remaja atau pelajar di pendidikan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun