Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Doa Mandi Wajib Beserta Tata Caranya yang Benar Sesuai Ajaran Islam!

14 November 2022   18:00 Diperbarui: 14 November 2022   18:08 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by deepblue4you on istockphoto.com

Banyak muslim yang masih belum tahu tentang doa mandi wajib dan tata caranya yang sesuai dengan aturan. Bahkan, mandi wajib, seperti namanya, adalah salah satu cara untuk mensucikan diri dari Hadas besar, sehingga harus diketahui oleh seluruh umat muslim. 

Tata cara mandi wajib bisa dibilang sedikit berbeda dengan mandi biasanya. Dengan kata lain, mandi yang biasanya kita lakukan untuk menghilangkan kotoran dan menyegarkan tubuh adalah mandi pada umumnya, sedangkan mandi wajib menghilangkan hadas besar di tubuh. 

Ada doa mandi wajib dan tata cara tertentu yang sesuai ajaran islam yang harus dilakukan untuk menyucikan diri ini. Yakni ada tujuan untuk menghilangkan Hadas besar karena pelepasan air mani atau hubungan seksual, demi sahnya melakukan ibadah. 

Dua kondisi junub ini disebut al-jinabat dalam bahasa Fiqh. Ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukan sebelum mandi wajib.

Contohnya seperti shalat, puasa, pembacaan Al -Qur'an, dan Tawaf. Itulah sebabnya umat muslim harus menyucikan diri dengan mandi wajib agar sah ibadahnya.

Doa Mandi Wajib

Berikut ini doa mandi wajib apa saja yang perlu umat muslim ketahui agar amalan ibadahnya sah dengan menyucikan diri:

1. Niat Mandi Wajib Secara Umum

Niat mandi wajib secara umum yang bisa dilakukan perempuan dan laki-laki ini adalah niat yang dapat digunakan untuk tujuan umum mensucikan diri dari hadas besar.

 

"Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbari Fardhan Lillaahi Ta'aala."

Artinya : "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah SWT"

2. Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Haid adalah kondisi junub dimana keluarnya darah dari kelamin perempuan akibat sel telur yang tidak dibuahi oleh sel sperma. Hal ini dipengaruhi karena adanya hormon FSH-Estrogen atau LH-Progesteron pada perempuan. 

Peristiwa haid pada umumnya terjadi setiap bulan bagi para muslimah dan bisa membaca niat mandi wajib berikut ini:

 

"Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Haidi Lillahi Ta'ala."

Artinya :"Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala."

3. Niat Mandi Wajib Setelah Nifas

Nifas adalah kondisi junub seorang perempuan dimana keluarnya darah dari kelamin perempuan setelah melahirkan. Darah nifas ini keluar selama kurang lebih 40 hari pasca melahirkan yang melarang perempuan melaksanakan shalat, puasa, dan berhubungan intim dengan suaminya.

 

"Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Nifasi Lillahi Ta'ala."

Artinya : "Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah ta'ala"

Tata Cara Mandi Wajib

Melakukan mandi wajib adalah kefardhuan atau rukun tertentu yang harus dipenuhi oleh umat dalam kondisi junub. Jika rukun mandi wajib ini tidak terpenuhi, maka tidak sah mandi wajibnya. 

Dengan kata lain, masih dianggap belum suci dan masih berhadas, sehingga dilarang melakukan ibadah tertentu. 

Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami dalam Safnatun Naj menyebutkan ada dua hal rukun mandi wajib, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh, seperti riwayat berikut ini:

 

Artinya: "Fardu atau rukunnya mandi ada dua, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh"

Imam al-Ghazali dalam Bidyatul Hidyah menjelaskan secara rinci bagaimana adab dan tata cara mandi wajib dengan urutan tata caranya berikut ini:

1. Ambil Air Lalu Basuh Tangan Terlebih Dahulu Sebanyak Tiga Kali

Tangan harus dalam keadaan bersih dengan dibasuh tiga kali. Selanjutnya, tangan kiri yang membantu membersihkan kotoran di seluruh bagian tubuh. Berdasarkan madzhab Syafi'i, membaca niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali menyiram tubuh. Saat inilah bacaan niat mandi wajib bisa dilafalkan.

2. Bersihkan Kotoran atau Najis yang Masih Menempel

Sebelum mandi wajib, lakukan terlebih dahulu membersihkan kotoran-kotoran yang menempel di seluruh tubuh. Misal buang buang air kecil atau besar terlebih dahulu dan lainnya.

3. Wudhu

Wudhu berfungsi untuk mensucikan dari hadats kecil hingga sesudahnya mandi wajib untuk menyucikan diri dari hadats besar. Saat melakukan wudhu sebelum mandi wajib sama seperti wudhu ketika shalat, yakni diakhiri dengan menyiram kedua kaki.

4. Memulai Mandi Wajib

Langkah pertama saat mandi wajib adalah mengguyur kepala sampai tiga kali berturut-turut.

5. Guyur Seluruh Bagian Badan

Guyur badan sebelah kanan terlebih dahulu hingga tiga kali, kemudian beralih ke bagian badan sebelah kiri sebanyak tiga kali. Kemudian gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali. Kemudian bersihkan sela-sela rambut atau jenggot (jika punya).

Pastikan air yang terguyur ke badan mengalir hingga ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut dan hindari menyentuh kemaluan. Jika menyentuhnya, maka hendaknya berwudhu kembali.

Di antara seluruh praktik tata cara mandi wajib di atas, yang wajib hanyalah niat, membersihkan najis (bila ada), dan menyiramkan air ke seluruh bagian badan. Selebihnya adalah sunnah muakkadah yang memiliki keutamaan-keutamaan yang tak boleh diremehkan. 

Orang yang mengabaikan kesunnahan ini, kata Imam al-Ghazali akan merugi karena sejatinya amalan-amalannya dapat menambal kekurangan pada amalan fardhu. Jadi, doa mandi wajib yang perlu kamu ingat adalah niatnya. 

Demikian pembahasan tentang tata cara mandi wajib dan doa mandi wajib. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun