Setelah melaksanakan shalat Isyraq, disunahkan membaca doa seperti berikut ini:
 Artinya:Â
"Ya Allah, yang cahayaNya bersinar dengan wasilah bukit Thur dan kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka dan dengan wasilah Baitul Makmur, saya meminta kepadaMu agar Engkau memberi saya cahaya yang dengannya saya dapat mencari petunjukMu. Dan dengannya saya menunjukkan tentangMu yang terus menerus mengiringi dalam kehidupan saya dan setelah berpindah ke alam lain dari kegelapan liang kubur saya.Â
Dan saya meminta kepadaMu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari dan kemuliaan yang wajud selain matahari, agar Engkau menjadikan matahari makrifat padaMu (yang ada pada saya) bersinar menerangi saya; tidak tertutup dengan mendung-mendung keraguan, tidak juga dilintasi gerhana pada rembulan kala purnama. Jadikanlah selalu bersinar dan selalu terlihat, seiring berjalannya hari dan tahun. Berilah rahmat ta'dzim, Ya Allah, kepada junjungan kami, Muhammad, penutup pada nabi dan rasul.Â
Segala puji hanya milik Allah, tuhan penguasa alam. Ya Allah, ampunilah kami, kedua orang tua kami serta saudara-saudara seagama seluruhnya, baik yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia"
Nah, itulah perbedaan shalat dhuha dan shalat isyraq yang sering ditanyakan dan masih banyak di salah pahami. Banyak yang menganggap kedua jenis shalat sunnah ini sama, baik secara amalan, maupun secara bacaan. Itulah sebabnya kamu perlu memahami lebih jauh lagi agar bisa melakukannya dengan benar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H