Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ini Perbedaan Shalat Dhuha dan Shalat Isyraq yang Masih Banyak Disalahpahami

4 November 2022   11:45 Diperbarui: 4 November 2022   11:46 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah melaksanakan shalat Isyraq, disunahkan membaca doa seperti berikut ini:

 Artinya: 

"Ya Allah, yang cahayaNya bersinar dengan wasilah bukit Thur dan kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka dan dengan wasilah Baitul Makmur, saya meminta kepadaMu agar Engkau memberi saya cahaya yang dengannya saya dapat mencari petunjukMu. Dan dengannya saya menunjukkan tentangMu yang terus menerus mengiringi dalam kehidupan saya dan setelah berpindah ke alam lain dari kegelapan liang kubur saya. 

Dan saya meminta kepadaMu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari dan kemuliaan yang wajud selain matahari, agar Engkau menjadikan matahari makrifat padaMu (yang ada pada saya) bersinar menerangi saya; tidak tertutup dengan mendung-mendung keraguan, tidak juga dilintasi gerhana pada rembulan kala purnama. Jadikanlah selalu bersinar dan selalu terlihat, seiring berjalannya hari dan tahun. Berilah rahmat ta'dzim, Ya Allah, kepada junjungan kami, Muhammad, penutup pada nabi dan rasul. 

Segala puji hanya milik Allah, tuhan penguasa alam. Ya Allah, ampunilah kami, kedua orang tua kami serta saudara-saudara seagama seluruhnya, baik yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia"

Nah, itulah perbedaan shalat dhuha dan shalat isyraq yang sering ditanyakan dan masih banyak di salah pahami. Banyak yang menganggap kedua jenis shalat sunnah ini sama, baik secara amalan, maupun secara bacaan. Itulah sebabnya kamu perlu memahami lebih jauh lagi agar bisa melakukannya dengan benar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun