Penyakit fisik tersebut memicu ketegangan hubungan, insomnia, dan depresi dengan orang yang dicintai. Menekan emosi kamu juga dapat menyebabkannya "meledak" di luar kendali dan justru dapat memperburuk keadaan.
2. Jalan-jalan Di Luar
Pada titik ini, cobalah meninggalkan ruangan saat kamu mencoba melakukan teknik grounding. Teknik grounding sendiri membantu membawa fokus kamu kembali ke saat ini. Hal ini bisa mengisi waktumu untuk menghadapi kesedihan tersebut.
3. Melakukan Self-Care
Cobalah melakukan sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan, seperti mendengarkan musik, mandi air panas, bermain dengan hewan peliharaan, atau minum kopi.Â
Selain itu, jangan lupa perawatan diri dasar atau lebih dikenal dengan istilah self care. Bahkan, ketika kamu merasa sedih, tubuh kamu tetap perlu dijaga dan dirawat.Â
4. Meditasi
Beri diri kamu waktu untuk memproses peristiwa yang membuat Anda sedih. Kamu dapat melakukan ini sambil menahan napas menggunakan teknik pernapasan 4-7-8. Tarik nafas 4 kali, tahan nafas 7 kali, dan hembuskan 8 kali.
Dengan menggunakan teknik pernapasan ini, kamu bisa menjadi lebih rileks dan tenang serta memproses perasaan sedih. Bahkan, ini membantu bernapas lebih baik setelah menangis.Â
Ketika bermeditasi, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang terjadi dan bersiap untuk melawan.
5. Dukungan
Saat kita sedih, katakan, "Oh, saatnya menangis," dan kita mengabaikannya, atau kita berkata, "Jangan khawatir, jangan khawatir, jangan khawatir ada yang lebih buruk darimu." Bahkan, ketika seseorang sedang sedih, kita mengatakan "Jangan sedih" atau "Jangan menangis".Â
Mungkin kita punya niat baik untuk menghibur mereka yang sedang sedih dengan kata-kata tersebut. Namun, tidak tepat untuk mengatakan hal-hal ini ketika seseorang sedang sedih. Ini sebenarnya menjebak mereka dalam hal positif beracun yang berbahaya.
Jadi, sebaiknya kamu memberikan dukungan untuk diri sendiri agar bisa lebih cepat bangkit dari rasa sedih.Â
6. Bercerita
Sebelum kesedihan berlarut-larut, coba beri tahu seseorang yang Anda percayai. Bercerita bisa membuat kamu lebih lega. kamu dapat berbagi dengan keluarga, teman, mitra, bahkan psikolog yang lebih profesional sekalipun.Â