Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

5 Nilai Kisah Nabi Nuh yang Dapat Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari!

13 Oktober 2022   11:00 Diperbarui: 13 Oktober 2022   11:02 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Islam terdapat banyak sekali kisah tentang Nabi dan rasul tentang perjalanan dakwah yang mereka lakukan dalam menyebarkan kebaikan serta menjauhkan diri dari keburukan. Meskipun seorang Nabi atau rasul, tetapi perjalanan dakwah yang mereka lakukan tidak selalu berjalan mudah dan lancar. Terdapat banyak sekali kesulitan serta berbagai permasalahan yang harus mereka hadapi.

Kisah Nabi Nuh adalah salah satu Nabi sekaligus Rasul yang mendapatkan berbagai rintangan yang berat dalam perjalanan dakwahnya. Karena hal itu, Nabi Nuh diberikan gelar Ulul Azmi karena mempunyai tekad yang sangat membaja, jiwa yang kuat, serta semangat yangs elalu membara dalam menyampaikan dakwahnya.

Dari banyaknya permasalahan yang kerap dihadapi oleh Nabi Nuh, terdapat nilai-nilai yang bisa diambil dan pastinya bisa kita terapkan ke dalam kehidupan. Apa saja itu? Simak penjelasannya berikut ini.

Nilai yang Terkandung Dalam Kisah Nabi Nuh

Sumber: mahadalyjakarta.com
Sumber: mahadalyjakarta.com
1. Sabar dan Ikhlas Dalam Berjuang

Nabi Nuh adalah salah satu Nabi yang cukup lama melakukan kegiatan berdakwah. Nabi Nuh berdakwah selama kurang lebih 950 tahun. Jumlah tersebut bukanlah tahun yang sebentar. Jika kita pikir dengan akal pikiran, 950 tahun adalah waktu yang sangat lama.

Kisah dakwah Nabi Nuh terdapat dalam surat Al-Ankabut ayat 14, yang artinya adalah sebagai berikut:

"Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun."

Di dalam 950 tahun itu, dalam menjalankan dakwahnya, Nabi Nuh banyak sekali mendapatkan hinaan serta pembangkangan dari kaumnya itu sendiri. Jadi, dalam perjalanan dakwahnya Nabi Nuh hanya memiliki 10-20 pengikut saja.  Meski begitu, Nabi Nuh selalu bersabar dan tetap menjalankan dakwah yang sudah diamanahkan Allah kepadanya.

2. Pengorbanan Terhadap Apa yang Ia Inginkan

Pembuatan bahtera atau kapal adalah misi dari Nabi Nuh untuk menyelamatkan kaumnya yang beriman dari bencana banjir yang sangat besar. Pada prosesnya, pembuatan bahtera atau kapal, Nabi Nuh beserta kaumnya banyak sekali menerima hinaan serta celaan. Bahkan, Nabi Nuh disebut sebagai orang yang gila.

Di sinilah ketahanan mental Nabi Nuh beserta para pengikutnya diuji. Meski begitu, Nabi Nuh beserta para pengikutnya tetap berusaha untuk bertahan dan juga terus mengerjakan bahteranya agar segera selesai.

Karena pada dasarnya, suatu tujuan yang ingin dicapai, pastinya membutuhkan sebuah pengorbanan yang besar. Seperti kisah dari Nabi Nuh dan para umatnya yang rela dan berani berbeda dari yang lain, sehingga mereka banyak mendapatkan berbagai rintangan.

3. Berserah Diri

Tetap berusaha sabar dan tegar adalah keseharian dalam perjalanan dakwah yang dilakukan oleh Nabi Nuh. Sayangnya, hanya pembangkangan, cacian, serta hinaanlah yang terus menerus ia dapatkan dari para kaumnya itu.

Melihat hal tersebut, membuat Nabi Nuh berserah diri serta meminta pertolongan pada Allah, seperti yang disebutkan di dalam surat Al-Mu'minum ayat 26 yang artinya adalah:

"Dia (Nuh) berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku."

Setingkat Nabi Nuh yang mendapat julukan Ulul Azmi pun kerap berdoa dan berserah diri kepada Allah untuk membantu dalam menangani permasalahan yang ia hadapi. Apalagi kita sebagai umat manusia yang juga seharusnya mengingat serta berdoa kepada Allah untuk diberi kemudahan dalam berbagai urusan.

4. Semangat yang Kuat

Di dalam Surat Nuh ayat 6-7 yang artinya:

"Tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, justru mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka (untuk beriman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya (ke wajahnya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri."

Ayat di atas menjelaskan bahwa dalam perjalanan dakwah yang dilakukan oleh Nabi Nuh bukanlah sesuatu yang mudah untuk ia lalui. Banyaknya kaum yang melakukan pembangkangan serta durhaka kepadanya.

Akan tetapi, berkat dari semangat serta tekadnya yang kuat dalam berdakwah, maka Allah memberikannya sebuah gelar yaitu Ulul Azmi. Dapat dikatakan bahwa Allah akan melihat setiap proses usaha yang dilakukan oleh umatnya untuk menggapai sebuah keinginan.

5. Membela yang Tertindas

Nabi Nuh selalu memberikan bantuan kepada mereka orang-orang yang lemah, miskin, dan juga tertindas, amalan kebaikan ini perlu dimiliki oleh kita sebagai manusia. Dengan begitu, akan banyak orang yang terbantu, sehingga akan ada banyak orang yang bisa hidup dengan bahagia. Selain itu, membantu orang lain juga dapat menambah pahala.

Itulah beberapa nilai yang terkandung di dalam kisah Nabi Nuh saat ia menjalankan dakwahnya. Semoga kita dapat mencontoh serta mengamalkan kebaikan dari kisah Nabi Nuh tersebut.

Penulis: Nurul Ismi Humairoh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun