Dengan kata lain, sila ke 2 memberikan nilai-nilai kehidupan yang berupa persamaan derajat di antara manusia. Adanya nilai inilah, yang membuat bangsa Indonesia perlu untuk mengetahui dan menyadari bahwa setiap manusia mempunyai hak serta kewajiban yang sama.
Sila ke 2 ini juga menggambarkan bahwa Indonesia mengakui adanya persamaan derajat, harkat, serta martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang setara.
3. Nilai Kesopanan
Nilai selanjutnya yang ada di dalam sila ke 2 Pancasila adalah kesopanan serta beradab. Seperti bunyi dalam sila ke 2 yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab", maka bangsa Indonesia harus berperilaku serta bersikap sopan kepada sesama manusia yang lainnya.
Lalu, apa jadinya kalau masyarakat di dalam lingkungannya tidak memiliki nilai kesopanan serta beradab? Tentu akan ada banyak manusia yang tidak memiliki sikap serta etika yang baik.
Maka dari itu, Indonesia membuat Pancasila sebagai ideologi agar nilai-nilai yang terdapat di dalamnya mampu menjaga ketentraman dari bangsa Indonesia itu sendiri. Terlebih lagi, pada sila ke 2 ini mengajarkan kepada kita untuk selalu beretika yang baik kepada sesama manusia tanpa memandang apapun.
4. Memiliki rasa empati dan kasih sayang
Pada dasarnya, setiap manusia akan turut merasakan kesedihan dan muncul rasa empati. Dengan adanya rasa tersebut, maka banga Indonesia akan memiliki warga yang mudah untuk bersikap saling tolong menolong dan saling bergotong royong.
Tidak semua masyarakat Indonesia mempunyai hidup yang berkecukupan dan tenang. Bagi mereka, yang memiliki hidup kekurangan serta tidak bisa hidup dengan rasa tenang,membutuhkan sebuah perhatian dari orang lain. Hal tersebut agar hidup yang dijalaninya akan lebih bersemangat.
 Maka, dengan adanya sila ke 2 ini, rasa kasih sayang serta empati masyarakat Indonesia akan meningkat. Rasa kasih sayang dan empati ini diperlukan dalam kehidupan terutama jika banyak yang membutuhkan bantuan dari sesama.
Itulah beberapa nilai-nilai yang terkandung di dalam sila ke 2 yang sebaiknya diresapi oleh masyarakat Indonesia untuk kemudian diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H