Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

5 Jenis Hierarki Kebutuhan Menurut Teori Maslow untuk Memotivasi Diri

12 September 2022   13:55 Diperbarui: 12 September 2022   14:12 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hirarki Kebutuhan menurut teori Maslow berisi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Teori ini berlaku untuk manusia. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang lemah dan pasti akan berevolusi untuk menemukan kekuatannya guna memenuhi kebutuhannya.

Teori ini memiliki lima tingkatan kebutuhan yang harus dipenuhi pada setiap tingkatnya. Tingkatan kebutuhan dimulai dari kebutuhan dasar seperti kebutuhan fisiologis manusia, kebutuhan rasa aman, keinginan untuk merasakan cinta, keinginan untuk sukses, dan lain-lain.

Tingkat yang paling tinggi dalam jenis hierarki kebutuhan menurut teori Maslow adalah kebutuhan aktualisasi diri. Hirarki kebutuhan ini berbentuk segitiga, dengan bagian alas yang lebih lebar daripada bagian kerucutnya. 

Jenis Hierarki Kebutuhan Menurut Teori Maslow

Berikut ini adalah urutan jenis Hirarki kebutuhan menurut teori Maslow yang kamu ketahui untuk memotivasi diri menghadapi hidup yang harus kamu jalani:

1. Kebutuhan Dasar atau Fisiologi

Kebutuhan tingkat pertama yang mendasar ini berkaitan dengan kebutuhan biologis dan fisik setiap individu. Agar manusia dapat bertahan hidup dan maju ke tingkat kebutuhan berikutnya, kebutuhan dasar ini harus dipenuhi terlebih dahulu. 

Kebutuhan fisiologis ini adalah bentuk kebutuhan manusia akan hal-hal mendasar dan penting seperti oksigen, air, makanan, suhu tubuh normal, tidur, homeostasis, dan hasrat seksual.

2. Kebutuhan Akan Keamanan

Kebutuhan dasar kedua adalah kebutuhan untuk merasa aman setiap saat. Jika berhasil memenuhi kebutuhan tingkat pertama memungkinkan seseorang untuk pindah ke kebutuhan tingkat berikutnya. 

Abraham Maslow kemudian menjelaskan bahwa kebutuhan akan rasa aman ini meliputi rasa aman baik secara fisik maupun emosional. Perhatikan bahwa tingkat kebutuhan ini lebih relevan dengan kelompok usia anak. 

Anak-anak masih memiliki tingkat gairah yang rendah, sehingga bantuan orang tua sangat dibutuhkan. Kebutuhan akan rasa aman dapat diilustrasikan dengan contoh-contoh seperti kebutuhan akan jaminan dari bahaya yang akan terjadi, kebutuhan akan perlindungan dari kejahatan, kebutuhan akan jaminan dari ancaman penyakit, dan sebagainya.

3. Kebutuhan Sosial (Kasih sayang, Perasaan Cinta, Hak Milik)

Jenis hierarki kebutuhan menurut teori Maslow yang ketiga adalah kebutuhan yang berkaitan dengan aspek sosial di masyarakat. Kebutuhan ini untuk merasakan cinta dan kasih sayang dan memiliki hak untuk memiliki sesuatu. 

Pada tingkat inilah Abraham Maslow memberikan pendapatnya tentang mengapa individu mencari cinta. Abraham Maslow menjelaskan latar belakang aspek ini didasarkan pada kesendirian, kesepian, depresi, stres dan kecemasan yang berlebihan. 

Ada dua jenis cinta yang dimiliki individu, yakni D-love atau kekurangan (Deficiency) dan B-love atau kehadiran (Being). 

Kebutuhan ini juga mencakup pertemanan, berkeluarga, berinteraksi dengan kelompok, beradaptasi dengan lingkungan, dan berpartisipasi dalam masyarakat. 

Seperti kebutuhan sebelumnya, kebutuhan tingkat ketiga ini dapat dicapai ketika kebutuhan tingkat sebelumnya berhasil dipenuhi.

4. Kebutuhan Memperoleh Penghargaan atau Pengakuan

Selanjutnya ada jenis kebutuhan penghargaan. Yang dimaksud pada tingkat kebutuhan ini belum tentu penghargaan berupa piala atau hadiah. Arti kata penghargaan dalam konteks ini adalah harga diri. 

Dalam praktiknya, semua orang berhak mendapatkan harga diri. Harga diri ini sebenarnya bisa datang dari diri sendiri atau pun datang dari orang lain. 

Ketika kebutuhan terpenuhi pada tingkat ini, kebutuhan untuk merasa dihormati dan dipercaya oleh orang lain dan untuk menstabilkan diri sendiri secara otomatis muncul.

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa kebutuhan ini adalah tentang kelas, gelar dan pekerjaan. Rasa percaya diri seseorang secara otomatis melonjak setelah mereka berhasil mencapainya. 

Rasa percaya diri yang tinggi tentunya mempengaruhi peran sosial seseorang. Di sisi lain, ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, itu memiliki konsekuensi serius seperti depresi, kecemasan, stres, kepercayaan diri yang rendah, perasaan rendah diri dan ketidakberdayaan.

5. Kebutuhan akan Realisasi atau AKtualisasi Diri

Jenis hierarki kebutuhan tertinggi adalah keinginan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan ini dapat terpenuhi ketika seseorang berhasil memenuhi empat kebutuhan sebelumnya. 

Aktualisasi diri dapat diartikan sebagai bentuk aktual yang mencerminkan keinginan dan keinginan individu terhadap dirinya sendiri. 

Dalam penjelasan Abraham Maslow tentang aktualisasi diri, aktualisasi diri ini berfungsi sebagai kebutuhan individu untuk menentukan keinginannya.

Jika kamu masih bingung dengan gambaran aktualisasi diri, Maslow mencontohkan seperti musisi harus membuat musik, penari harus bergerak, dan pendidik harus bergerak untuk mencari murid dan sebagainya.

Berdasarkan jenis hierarki kebutuhan menurut teori Maslow di atas, menunjukan bahwa manusia memiliki prioritas untuk menjalani hidupnya. Dalam praktiknya kita mungkin kesulitan menentukan mana prioritas yang harus diutamakan. 

Masalah prioritas ini bisa menghilangkan gairah atau motivasi kamu untuk menjalani hidup menjadi lebih sulit.

Itulah sebabnya hierarki kebutuhan yang dikemukakan Abraham Maslow dapat memberimu gambaran bagaimana seharusnya manusia memotivasi dirinya untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari. 

Penulis: Lala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun