Toxic adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan tidak sehat yang didominasi oleh satu pihak dan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Hal ini juga berlaku untuk persahabatan dan hubungan keluarga.
Hubungan yang toxic  juga didefinisikan sebagai hubungan dimana kedua belah pihak merasa tidak didukung dan sering disalahpahami, tidak dihargai, dan diserang oleh pasangannya.Â
Seiring waktu, seseorang mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi ketika menghadapi hubungan yang toxic.
Contoh Toxic Relationship
Melihat dampak buruk dari toxic relationship, penting bagi semua orang untuk memperjelas apakah hubungan tersebut telah dicap toxic atau tidak. Di bawah ini adalah beberapa contoh toxic relationship yang dapat kamu amati apakah kamu mengalaminya atau tidak:
1. Merasa Selalu Dikendalikan Oleh Pasangan
Contoh paling umum dari hubungan yang toxic adalah ketika satu pasangan mengendalikan dan yang lain merasa dikendalikan atau dikendalikan oleh pasangannya. Tujuan pasangan adalah untuk selalu memegang kendali.Â
Artinya, memaksakan kehendak dan mengatur hidupmu. Orang toxic biasanya juga menggunakan silent treatment untuk mengontrol emosi pasangannya. Jika kamu diam, salah satu pihak tidak akan mengerti artinya dan akan selalu dikuasai oleh keinginan pihak lain.Â
Hubungan yang toxic terkadang menggunakan motif "Aku mencintaimu" tanpa keputusan bersama.
2. Dianggap Salah dalam Segala Hal
Pasangan yang toxic sering memberikan saran atau kritik yang tidak pantas tanpa alasan yang jelas, dan merasa bersalah sepanjang waktu. Yang berbahaya, bagaimanapun, adalah bahwa seseorang yang telah berulang kali dituduh dan dihina akan mengembangkan masalah mental.Â
Orang yang sering disalahkan akan berpikir bahwa dirinya selalu salah. Ia merasa tidak berharga, yang pada akhirnya menimbulkan rasa tidak aman ketika melakukan sesuatu yang baru.Â
Untuk menghindari hal ini, kamu bisa menemukan lingkungan yang positif di mana mereka dapat mendukung dan menjadi pendengar yang setia.
3. Sulit Jadi Diri SendiriÂ
Contoh toxic relationship selanjutnya adalah ketika seseorang kesulitan dan harus berjuang untuk menjadi dirinya sendiri.Â
Beberapa orang merasa sulit untuk menjadi diri mereka sendiri karena mereka terus-menerus dikendalikan oleh orang lain untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Orang yang tidak pernah membuat keputusan sendiri merasa sulit untuk menjadi diri sendiri.
Orang yang sulit menjadi diri sendiri dapat dengan mudah jadi people pleasure. Dia mungkin terus berusaha menyenangkan orang lain tetapi melupakan kebutuhannya sendiri.Â
Solusinya adalah mengenali mana yang merupakan keinginannya sendiri dan mana yang menekan dirimu. Lebih baik berkompromi, agar tidak membebani salah satu pihak.
4. Kurangnya Dukungan
Kamu mungkin tidak mendapatkan dukungan dari pasangan ketika kamu berada dalam hubungan yang toxic.Â
Ini benar-benar hubungan yang sangat tidak sehat karena meskipun pasanganmu tidak senang ketika kamu berhasil, pasangan hanya mengendalikan kebutuhanmu tanpa mendukungnya.
Tidak seperti hubungan sehat yang saling mendukung, hubungan yang toxic tidak menerima dukungan.Â
Bukan hanya itu, tetapi tidak ada penghargaan untuk kamu bahkan setelah kesuksesan yang kamu dapat. Dia bahkan memberi kritik yang jatuh dengan cara yang menghambat kesuksesanmu.
5. Banyak Berbohong
Hubungan yang sehat membutuhkan kejujuran. Tapi bagaimana jika pasangan kamu sering berbohong dan banyak bersembunyi? Ini tidak hanya merusak komunikasi, tetapi juga mengubah hubungan yang baik menjadi hubungan yang toxic.
Jika pasangan kamu mulai banyak berbohong, itu adalah contoh salah satu contoh toxic relationship. Kamu harus sadar dan peka terhadap hubungan.Â
Yakni memutuskan apakah lebih baik menepati janji yang telah kamu tepati atau mengakhiri semua drama manipulasi ini dan putus. Saatnya berdiskusi. Berani dan berbicaralah dengan pasangan Anda.
6. Bermain Tarik Ulur
Contoh hal toxic yang membingungkan adalah pasangan yang bermain tarik ulur dalam hubungan.Â
Jika kamu memiliki keberanian untuk berbicara dengan pasangan tentang hubungan dan meminta mereka untuk membuat keputusan bulat, dia mungkin akan kembali dengan sikap yang baik, seolah-olah dia tidak melakukan kesalahan.
Dia tiba-tiba berpura-pura baik, tetapi tidak menjelaskan apakah hubungan itu akan bertahan atau putus. Dia mencoba memanipulasi emosi kamu dengan tidak memperjelas satu sisi.Â
Jika demikian, suka atau tidak suka, kamu harus membuat keputusan yang tegas dan matang.
7. Merasa Terkuras Secara Emosional
Hubungan terus-menerus yang dikendalikan dan dipermainkan secara alami menyebabkan kelelahan emosional.Â
Dapat dimengerti jika menguras emosi, tetapi ingatlah untuk selalu memberi tahu orang-orang terdekat kamu dan siapa yang dapat dipercayai. Jangan biarkan kelelahan emosional mempengaruhi kesehatan mental.
8. Mengalami Kekerasan Fisik
Jika pasanganmu sudah berani bermain tangan, maka waspadai hubunganmu. Apalagi jika itu sering dilakukan dan dalam kekerasan yang cukup berat.Â
Dia mungkin akan beralasan melakukannya karena demi kebaikanmu. Padahal mereka hanya tidak bisa mengontrol diri dengan sikap toxic dan posesif yang dia miliki.Â
Berikut adalah contoh toxic relationship yang harus kamu ketahui. Apakah kamu pernah mengalami salah satu contohnya? Siapa pun dapat mengalami hubungan yang tidak sehat, jadi penting untuk mengetahui tanda-tandanya dan mencegahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H