Perpaduan alat musik gendang, gong, dan tabuh membuat tarian Jaipong ini menjadi atmosfer yang menyenangkan. Musik pengiring menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk ikut menari dan menikmati Jaipongan.Â
Banyak penonton yang  lebih mengapresiasi Tari Jaipong dan para penarinya. Hal ini membuktikan bahwa tari Jaipongan diakui secara global karena keunikannya. Keunikan ini juga sesuai dengan makna tari tradisional ini dalam kehidupan masyarakat Jawa Barat.
3. Iringan SindenÂ
Biasanya para penari jadi pengiring penyanyi  di atas panggung. Tapi kali ini dalam tari jaipongan para penyanyi justru mengikuti apa yang para penari lakukan di atas panggung.Â
Pekerjaan Shinden adalah menyanyikan lagu-lagu Sunda untuk  penari Jaipong. Perpaduan lagu Sinden dan musik  Sunda menjadi ciri khas kesenian Jawa Barat kelas dunia.Â
4. Kostum yang KhasÂ
Penari Jaipong memakai kostum yang berhubungan dengan lagu dan musik yang dinyanyikan pada saat itu. Pada dasarnya, kostum penari  disesuaikan dengan kepribadian penari itu sendiri.Â
Untuk penari, mereka biasanya memiliki rambut di sanggul dan menggunakan kebaya dengan  tambahan  selendang. Untuk penari Jaipong laki-laki, mereka biasanya mengenakan pakaian hitam yang disebut pangsi dan menggunakan bendu di atas kepala mereka.Â
5. Terkenal di DuniaÂ
Tari Jaipong merupakan kesenian  Jawa Barat yang terkenal mudanya. Secara historis, tari Jaipongan muncul pada tahun 1970-an. Meski berusia kurang dari 100 tahun, tarian tradisional ini sudah dikenal hingga mancanegara. Semua orang di Indonesia mengenal tari Jaipong.Â
6. Khas  Gaya KaleranÂ
Ciri utama tari Jaipong adalah gaya Kelelahan, yang berarti keceriaan, humor, erotisme, spontanitas dan kesederhanaan. Gaya Kelelahan ini terlihat di setiap gerakannya. Gaya ini jadi keunikan tari Jaipong yang selalu melekat dalam masyarakat jawa Barat sebagai identitas budaya.
Nah itulah keunikan Tari Jaipong daerah Jawa Barat. Kita patut berbangga dengan tarian tradisional yang telah tersebar di seluruh dunia dan diakui keunikannya di negara lain. Oleh karena itu, tidak ada salahnya  melestarikan budaya ini dengan menjadi penari Jaipong atau ahli budaya yang beretika dan berkarakter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H