Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

4 Cara Membuat Pantun yang Benar dan Sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia

9 Agustus 2022   11:30 Diperbarui: 9 Agustus 2022   11:32 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih bingung bagaimana cara membuat pantun yang benar? Nah, dalam praktiknya pantun memiliki kaidah-kaidah tertentu agar disebut pantun. Itulah sebabnya kamu perlu mengetahui cara membuat pantun sesuai kaidah bahasa Indonesia yang benar.

Contohnya jika kamu ingin membuat pantun teka-teki tentu berbeda dengan membuat pantun nasihat. Meskipun syarat dasarnya sama, namun kamu juga perlu mengenali ciri khas dari masing-masing jenis pantun tersebut. 

Cara Membuat Pantun

Kamu mungkin telah diajarkan pantun di sekolah  dan  ingin  membuat pantun yang indah dan benar sendiri. Kamu bisa perhatikan langkah mudah berikut ini untuk membuat pantun yang benar sesuai kaidah bahasa Indonesia:

1. Mengetahui Syarat Pantun 

Sebelum membuat pantun dengan mudah, ada baiknya mengetahui syarat pantun terlebih dahulu. Syarat-syarat untuk membentuk pantun yang benar menurut kaidah bahasa Indonesia adalah seperti berikut ini:

  • Pada bait pantun  terdiri dari empat baris kalimat

  • Dua baris pertama wajib diisi dengan sampiran 

  • Dua baris terakhir  harus  berupa isi (pesan yang akan disampaikan)

  • Terdiri dari 8 sampai 12 suku kata per barisnya

  • Sajak indah harus berima a-b-a-b atau a-a-a-a

Coba pahami istilah di atas. Akan lebih mudah nantinya jika kamu bisa memahami pantun sesuai kaidah bahasa Indonesia agar bisa membuat pantun yang keren dan enak didengar. 

2. Memilih Tema Pantun yang Ingin Dibuat

Sama halnya dengan cara membuat karya sastra lainnya, kamu juga perlu menentukan tema atau topik saat ingin membuat pantun. Tujuannya agar pantun yang kita buat memiliki tujuan yang jelas, untuk apa dan untuk siapa pantun tersebut ditujukan.

Contohnya pantun dengan tema hiburan, pantun tentang cinta, pantun nasehat, atau pantun teka-teki. Pada langkah ini, kamu bisa tentukan tema pantun yang ingin kamu buat atau tema yang kamu kuasai. 

Usahakan untuk menguasai topik yang menurut kamu mudah terlebih dahulu. Setelah menguasai satu topik, maka kamu bisa kuasai lagi topik yang lain. Lakukan begitu seterusnya sampai kamu menguasai  lebih dari satu topik atau lebih. 

Memahami tema juga akan mempengaruhi hasil pantun yang kamu buat. Semakin baik pemahamanmu terkait temanya, maka kamu bisa membuat pantun yang lebih bagus. 

3. Menulis Isi

Jika kamu sudah menemukan tema yang ingin ditulis, maka kamu bisa membuat isinya terlebih dahulu. Perlu kamu ketahui, meskipun isi ada pada dua kalimat terakhir, tapi kamu perlu memikirkannya terlebih dahulu. 

Ini akan mempermudah kamu untuk membuat sampiran untuk dua kalimat utama. Hal ini berkaitan dengan rima a-b-a-b atau a-a-a-a agar sesuai dengan pesan yang ingin kamu sampaikan. Seperti contoh membuat isi pantun nasehat berikut ini:

.......................................................................(Baris Pertama Sampiran)

........................................................................(Baris Kedua Sampiran)

Pastikan kamu belajar (Baris Ketiga isi dengan rima "jar")

Agar nanti jadi orang yang berguna (Baris Keempat isi dengan rima "na")

Nah, kamu bebas menentukan isi yang ingin kamu buat. Baik pesan atau rima yang ingin kamu gunakan. Yang terpenting tentukan terlebih dahulu isinya agar menemukan rima untuk membuat sampiran di dua kalimat utamanya. 

4. Membuat Sampiran

Setelah membuat isi maka kamu sudah bisa membuat sampiran yang disesuaikan dengan rima isi yang sebelumnya kamu pikirkan. Berdasarkan contoh diatas menggunakan rima "jar" untuk baris ketiga, maka kamu perlu menemukan sampiran berima "jar" di baris pertama.

Lalu, di baris keempat isi menggunakan rima "na", maka kamu perlu menemukan sampiran berima "na".  Berikut ini contoh membuat sampiran yang sesuai dengan contoh isi di atas:

Pagi-pagi melihat fajar(Baris Pertama Sampiran dengan rima "jar")

membuat saya benar-benar terpana(Baris Kedua Sampiran dengan rima "na")

Berdasarkan contoh di atas, maka sudah sesuai dengan rima isi yang dibuat sebelumnya. Maka pantun nasehat yang ingin dibuat ini sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. 

Contoh pantun nasehat:

Pagi-pagi melihat fajar

membuat saya benar-benar terpana

Pastikan kamu belajar 

Agar nanti jadi orang yang berguna 

Nah, itulah cara membuat pantun yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Mudah bukan? Kamu bisa berlatih dengan berbagai kata yang ada disekitarmu untuk mengasah kosakata membuat pantun. Kemudian kamu bisa pelajari lebih dalam tentang topik yang lebih serius atau untuk sekedar hiburan saja. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun