Biasanya, orang yang pernah menjadi korban toxic friendship akan merasa dirinya dimanfaatkan. Bahkan, ia bisa saja merasa bahwa hubungannya yang tengah dijalaninya hanya sebelah pihak yang bekerja dan berusaha.
3, Tidak menjadi diri sendiri
Saat kamu terjebak dalam hubungan toxic friendship, seseorang akan merasa jika apapun yang dijalaninya, ia tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Padahal, menjadi diri sendiri adalah hal yang penting dalam kehidupan.
4. Merasa kesepian
Menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman, seharusnya menjadi hal yang paling menyenangkan. Namun, toxic friendship justru membuat kamu merasakan hal yang sebaliknya. Tidak diajak untuk berdiskusi saat ingin mengadakan suatu acara. Temanmu seakan tidak ingin menghabiskan waktunya bersama kamu.
5. Stres meningkat
Stres menjadi berkurang adalah salah satu manfaat dari hubungan pertemanan yang baik dan sehat. Tapi, jika hubungan pertemanan kamu tidak tulus, malah akan membuatmu stres.
Bahkan, saat kamu tidak bersama dengan mereka, mungkin kamu malah menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan lagi interaksi negatif yang terjadi dengan temanmu. Hal itulah yang akan membuatmu menjadi lebih stres, juga mudah tersinggung.
6. Merasa tidak didukung
Teman yang baik sejatinya akan selalu menawarkan dukungannya kepadamu saat kamu membutuhkannya. Tentu, dukungan ini memang tidak selalu terwujud. Tapi paling tidak, teman yang baik biasanya bisa mendengarkan kamu dengan empati.
Namun, dalam toxic friendship, kamu tidak akan merasakan hal yang demikian. Justru kamu akan merasa dikecilkan ketika mereka mengabaikan masalah. Singkatnya, mereka tidak akan pernah ada saat kamu membutuhkannya.
7. Suka menyalahkan diri sendiri
Ketika temanmu mengucilkan kamu, kamu malah merasa kalau kamu pantas untuk diperlakukan seperti itu. Kamu akan selalu berpikir, mungkin teman kamu melakukan hal tersebut karena kamu terlalu banyak meminta bantuan kepada mereka.
Jika kamu merasa hubungan pertemanan kamu seperti tanda-tanda di atas, maka sebaiknya kamu hindari. Kamu bisa langsung menghindarinya agar dirimu tidak terkena dampak seperti yang dijelaskan di atas. Karena sejatinya, toxic friendship ini bisa mengganggu kualitas hidup seseorang.
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H