Berada di zona nyaman ini membuat kamu bisa bersantai, beristirahat, dan kamu dapat memulihkan energi usai melakukan pekerjaan. Dengan begitu hidup terasa lebih mudah dan menyenangkan.
Padahal, terkadang kita sadar kalau kita memiliki potensi lebih untuk melakukan banyak hal lainnya yang lebih menantang.
Lalu, Pentingkah Keluar dari Zona Nyaman?
Sebetulnya, saat kita berada di zona nyaman, bisa dibilang kita bekerja tanpa adanya risiko yang besar. Karena tidak adanya risiko inilah yang membuat orang-orang yang sudah bekerja di zona nyaman cenderung tidak mempunyai rasa kecemasan. Hal ini bisa menyebabkan hasil pekerjaan juga cenderung stabil dan juga netral, tapi biasanya tidak ada peningkatan yang signifikan. Apakah betul bisa seperti itu?
Jawabannya adalah bisa. Ada sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Robert dan John Dodson di tahun 1907, ia menjelaskan hubungan antara kecemasan dengan sebuah kinerja. Eksperimen ini dilakukan pada seekor tikus.Â
Eksperimennya dilakukan dengan memberikan sebuah kejutan listrik dengan intensitas yang meningkat, tetapi hanya sampai pada titik tertentu pada tikus yang sedang ada di sebuah labirin. Ternyata, tikus itu menjadi lebih termotivasi untuk menyelesaikan labirin tersebut.
Nah, dari eksperimen tersebut, perilaku ini sebenarnya masuk akal dan juga sesuai dengan manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam hukum Yerkes-Dodson. Hukum ini menjelaskan tentang bagaimana seorang manusia menanggapi atau merespon sebuah rangsangan yang bisa memicu kecemasan.
Jika dilihat dari penjelasan eksperimen tersebut, secara tidak langsung kita dianjurkan untuk keluar dari zona nyaman supaya lebih bisa berkembang serta produktif.Â
Zona nyaman sebetulnya juga bukanlah suatu hal yang negatif, tetapi, jika kita terlalu lama bergantung dengan zona nyaman, tanpa kita sadari mampu menghambat kita untuk maju dan juga berkembang. Ini disebabkan karena kita hanya berfokus pada mengerjakan hal yang itu-itu saja tanpa adanya sebuah inovasi.
Seorang motivator Rhonda Britten, mengatakan bahwa sebetulnya kita tidak perlu selalu keluar dari sebuah zona nyaman, tetapi yang perlu kita lakukan adalah memperluas zona nyaman itu. Jadi, kita dapat mengambil risiko serta menerima tantangan di dalam zona nyaman kita untuk tetap bisa berkembang.
Mengapa demikian? Karena, apabila kita selalu melakukan upaya untuk keluar dari zona nyaman, mencari sesuatu hal yang ada di luar diri kita ini, maka lama kelamaan kita akan merasa kelelahan secara mental. Jadi, sebetulnya pada satu masa, hidup kita justru harus mencari sebuah zona nyaman, lalu memperluas zona nyaman tersebut, lalu berkembang di dalamnya.