Kehidupan memang tidak selalu ramah. Berbagai cobaan dan problematika hidup menyebabkan kita harus terus-menerus berhadapan dengan situasi yang sama dan seolah-olah tidak akan pernah sampai ke ujung. Hidup harus terus berjalan, dan keharusan untuk bertahan inilah yang kemudian memunculkan burnout. Rasa bersalah kadang juga makin memperburuk keadaan.Â
Hubungan dengan orang-orang tercinta yang tidak selalu mulus juga bisa menjadi pemicu burnout. Walaupun hubungan itu diawali dengan pilihan sadar dan proses penilaian yang rumit, ada saja peristiwa dan perubahan dalam hidup yang tidak diharapkan. Bagaimanakah menyikapi hubungan yang tidak berjalan sesuai harapan?Â
Belum lagi kondisi pandemi yang berkepanjangan dan melelahkan. Sampai kapan kita sanggup bertahan?
Kenali beberapa tanda dan gejala burnout berikut ini:
Kondisi emosi dan suasana hati tidak stabil.
Kemampuan mengatasi dan menghadapi masalah menurun.
Menunjukkan sifat apatis.
Menunjukkan tanda-tanda yang serupa dengan depresi.
Penurunan rasa percaya diri.
Menurunnya motivasi dan semangat.
Sulit tidur.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!