Mohon tunggu...
grahita muhammad
grahita muhammad Mohon Tunggu... public relations -

newbie blogger

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Singkong Rasa Keju di Pasar Palmerah

22 April 2016   17:02 Diperbarui: 22 April 2016   17:13 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Pasar Palmerah, Jakarta Selatan (@graheeta)"][/caption]Masih ingat lagu yang dinyanyikan Ari Wibowo di tahun 80-an? Yak, pasti kita akan ingat dengan lagu “Singkong dan Keju” yang sangat populer saat itu.

Singkong dalam lagu itu seringkali dikaitkan dengan sesuatu yang tradisional, sedangkan keju adalah hal-hal yang berbau modern. Nah kali ini ada tempat yang memadukan kedua konsep itu. Dimana lagi kalau bukan di pasar Palmerah, Jakarta Pusat.

[caption caption=""papan promosi" (@graheeta)"]

[/caption]Identitas pasar tradisional yang kumuh, becek, dan bau kini berangsur-angsur menjadi lebih bersih, rapi, dan nyaman. Selain bangunan yang sudah modern, pengisi kios pasar pun kini makin kreatif. Tidak lagi hanya berisi pedagang sayur atau daging ayam, di pasar Palmerah ada sebuah kios yang menjajakan kursi pijat dan permainan anak. Pemandangan yang biasa kita jumpai di mall, sekarang dapat kita lihat juga di lantai dua pasar ini.

[caption caption="Kios Alfian di lantai 2 Pasar Palmerah (@graheeta)"]

[/caption]Alfian, sang pemilik kios menjelaskan bahwa ia membuka usaha kursi pijat dan permainan anak ini sejak dua bulan lalu. “Kalau yang buat leher dan punggung lima ribu dapet lima belas menit. Yang kaki juga sama”, ujarnya. Sedangkan untuk mainan anak harganya bervariasi. Mandi bola ditarif sepuluh ribu rupiah untuk setengah jam, odong-odong satu koinnya seribu, sedangkan mobil-mobilan dan skuter sepuluh ribu rupiah untuk lima belas menit.

[caption caption="Berbagai macam mainan anak tersedia di kios ini (@graheeta)"]

[/caption]Alfian membuka kiosnya mulai pukul 10 pagi hingga 9 malam. Dalam sehari ia meraup omset antara 70 ribu sampai 200 ribu rupiah. “Yang datang pas hari biasa nggak seramai kalau pas libur” tambahnya. Ia berharap kreativitasnya dapat membuat masyarakat suka belanja di pasar tradisional. “Kalau capek habis belanja kan sekarang bisa kesini” tutupnya.

[caption caption="Kursi pijat siap menghilangkan pegal setelah berbelanja (@graheeta)"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun