Â
Benang merah antara smurfing dengan kehendak buta
Fenomena smurfing adalah salah satu bentuk pemuasan diri yang didorong oleh kehendak buta. Hal ini juga disebabkan player yang jago dan memiliki peringkat tinggi di suatu game akan merasa kebosanan, bahkan ada yang putus asa karena beratnya berkompetisi di pertandingan yang membutuhkan keterampilan yang tinggi. Mereka juga mencari pengakuan mengenai kehebatannya yang didapatkan saat mereka bermain di pertandingan yang rendah. Â Dengan bermain di level yang rendah, mereka mendapat pujian serta kepuasan tersendiri menindas pemain yang baru atau dengan skill yang jauh di bawah mereka. Namun, mereka berdalih mengenai tindakan yang mereka lakukan hanya sebatas meningkatkan kepercayaan diri, membantu dan mengajari teman yang berada di peringkat bawah, serta menjadi tempat untuk eksperimen suatu strategi tanpa mempengaruhi akun utamanya. Walaupun begitu, semua alasan tadi berakar dari kehendak untuk hidup dan kehendak sebagai kejahatan yang didalamnya terletak bahwa manusia ingin menguasai satu sama lain.
 Hal inilah yang dikecam oleh Schopenhauer karena keterampilan player smurfing akan stuck atau tidak berkembang. Selain itu, mereka juga akan merasakan kekosongan saat bermain dengan player lebih rendah karena tidak ada perlawanan di pihak lawan. Taraf kesulitan dan tantanganlah yang dapat membantu player menjadi terampil dan bermakna. Berkompetisi melawan orang yang memiliki kemampuan yang setara juga sebagai ajang untuk mengenali kekurangan dan kelebihan pada diri sendiri.
Kesimpulan
Smurfing adalah suatu tindakan dimana pemain yang jago membuat akun baru agar dapat bertanding melawan pemain lainnya dengan keterampilan yang jauh dibawah mereka. Hal ini terjadi akibat dari dorongan yang tidak kita sadari yang dikemukakan oleh Arthur Schopenhauer yakni kehendak untuk hidup serta kehendak sebagai kejahatan karena manusia kerap kali ingin menguasai satu dengan yang lain. Salah satu cara untuk mengendalikan hasrat dan keinginan kita yaitu dengan berfilsafat yang menekankan agar manusia lebih mengejar kebijaksanaan serta menaklukan diri sendiri (kehendak buta) daripada mengejar kepuasan duniawi seperti melakukan smurfing.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H